BI Diperkirakan Tahan Tingkat Suku Bunga Acuan
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Bank Indonesia diproyeksikan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate di level 4,75 persen. Dalam hasil rapat Dewan Gubernur yang dilakukan bulan lalu, bank sentral tetap mempertahankan suku bunga acuan.
“Sementara saya pikir, lebih baik 7-Day Reverse Repo Rate bisa dipertahankan,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja, Jakarta, Kamis 20 Juli 2017.
Imbauan untuk mempertahankan suku bunga acuan itu memiliki alasan tersendiri. Menurutnya, rencana bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) menaikkan tingkat suku bunga acuannya tahun ini, dikhawatirkan akan memberikan pengaruh bagi perekonomian.
Selain itu dari faktor dalam negeri, kondisi likuiditas di perbankan nasional pun masih harus tetap diwaspadai ke depan. Dengan alasan-alasan tersebut, maka bank sentral pun diharapkan bisa tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan.
“Menurut saya dipertahankan stabil dulu. Karena kemungkinan AS bunganya masih naik. Likuiditas kita harus dijaga terus,” ujarnya.
Keputusan bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada bulan lalu memang tak lepas dari perkembangan kondisi perekonomian dalam negeri, serta berbagai macam risiko ekonomi global di dunia saat ini.
Faktor eksternal, salah satunya adalah rencana kenaikan suku bunga bank dan penurunan neraca keuangan The Federal Reserve, hasil pemilihan Presiden di negara-negara Eropa, sampai dengan potensi menurunnya harga komoditas global.
Sementara dari dalam negeri, dampak penyesuaian harga yang diatur pemerintah (administered prices) pun menjadi kekhawatiran bank sentral. Alasan lainnya, adalah konsolidasi yang saat ini dilakukan oleh korporasi.