Penghematan Belanja Barang Dipakai untuk Asian Games
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Menteri dan Kepala Lembaga pemerintahan melakukan efisiensi dan memangkas anggaran belanja tidak produktif. Adapun rincian keseluruhan anggaran yang harus dihemat mencapai Rp16 triliun.
Lantas, kemana saja penghematan tersebut akan dialihkan?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, penghematan itu akan disalurkan kepada kegiatan belanja prioritas yang bersifat produktif dan mendesak. Salah satunya adalah untuk pelaksanaan perhelatan Asian Games pada 2018 mendatang.
“Kemudian, pemenuhan kekurangan anggaran tunjangan profesi guru, pengembalian Badan Layanan Umum Kelapa Sawit dan cadangan bencana alam,” kata Darmin, Jakarta, Kamis 6 Juli 2017.
Selain itu, penghematan tersebut pun akan dipergunakan pemerintah untuk mempercepat program sertifikasi lahan, persiapan Pemilihan Kepala Daerah 2018, Pemilihan Umum 2019, kegiatan budidaya pertanian, sampai dengan membiayai penambahan belanja hibah.
“Serta realokasi penyelesaian defisit BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dari pembiayaan ke belanja sesuai masukan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” katanya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menegaskan, efisiensi belanja tersebut berasal dari rupiah murni, yang mencakup belanja honorarium, perjalanan dinas dan paket meeting, langganan daya dan jasa, sampai dengan operasional perkantoran lainnya.