Soal Gerak Rupiah Hingga Akhir Tahun, BI Lebih Konservatif

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Bank Indonesia proyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga akhir 2017 ada di Rp13.300-13.600 per dolar AS. Proyeksi itu, lebih konservatif dibandingkan usulan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan sebesar Rp13.400 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, sejauh ini pergerakan rupiah secara year to date sampai dengan 5 Juli 2017 mengalami apresiasi sebesar 0,81 persen, atau mencapai level Rp13.364 per dolar AS. Kondisi ini, sejalan dengan kepercayaan terhadap prospek perekonomian Indonesia.

“Penguatan ini dipengaruhi oleh rating upgrade oleh Standard and Poor's, data makro ekonomi Indonesia, dan sentimen positif terhadap prospek ekonomi Indonesia,” kata Agus, Jakarta, Kamis 6 Juli 2017.

Kendati demikian, bank sentral tak memungkiri masih ada beberapa risiko yang dikhawatirkan akan memberikan pengaruh bagi mata uang Garuda. Mulai dari faktor domestik, sampai dengan kondisi eksternal yang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Dody Budi Waluyo menilai, kondisi perekonomian negeri Paman Sam memang menjadi salah satu faktor yang akan tetap diwaspadai bank sentral. Terlepas dari hal itu, BI menilai proyeksi rupiah sepanjang tahun masih bisa dikendalikan

“Kami melihat potensi risiko yang sifatnya signifikan atau tidak. Tapi outlook Rp13.300-13.600, saya rasa cukup moderat,” ujarnya.