Lonjakan Trafik, Masyarakat Banyak Beralih ke 4G

Menkominfo Rudiantara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Afra Augesti

VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, kenaikan akses data biasanya terjadi saat dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Secara industri, ia mengatakan kenaikan akses pada H-2 Lebaran tahun ini sudah berada di atas 50 persen. Penyebab kenaikan akses data, katanya, diakibatkan oleh kurangnya infrastruktur.

“Penyebab kenaikan data adalah infrastruktur yang masih kurang, skala teori ekonomi, dan masyarakat larinya sudah ke data. Dari sisi teknologi, telepon atau voice pun lewat layanan data. Seperti Whatsapp Call, Line, dan lain-lain. Ini lewat aplikasi. Kebiasaan masyarakat sekarang mainnya data. Data yang paling banyak volumenya adalah video,” jelasnya di Jakarta, Jumat, 23 Juni 2017.

Rudiantara memaparkan, melonjaknya trafik data saat mudik juga disebabkan adanya pergeseran teknologi. Chief RA, panggilan akrab Rudiantara, menyebutkan masyarakat Indonesia kini sudah banyak yang memanfaatkan jaringan 4G ketimbang 2G. Hal ini disebabkan oleh mahalnya biaya pengiriman data bila mengenakan 2G.

"Ada pergeseran teknologi, yang tadinya (memakai) 2G menjadi (pakai) 4G. Sebentar lagi 2G akan hilang karena biaya untuk deliver data dengan 2G puluhan kali lebih mahal daripada 4G. Nah, ini akan didukung oleh dinamika industri yang membuat harga ponsel kian terjangkau oleh masyarakat," tuturnya.

Pada 2019, Rudiantara menuturkan, harga satu unit ponsel 4G buatan dalam negeri berkisar Rp400-an ribu. Harga tersebut tergolong sudah murah dan nantinya tak ada perbandingan lagi antara smartphone 4G dan 2G.

“Kita bicara tahun 2019, tahun 2020. Pada tahun itu, daya beli masyarakat sudah meningkat dan operator akan fokus kepada 4G karena ongkos untuk data lebih murah,” tegasnya.

Hari ini, Chief RA kembali melanjutkan kunjungan evaluasinya terhadap seluruh operator seluler yang beroperasi di Indonesia. Pada hari kedua ini, ia mendatangi langsung kantor pusat Telkom, Telkomsel, H3I (Tri), XL Axiata dan Smartfren. Setelah sehari sebelumnya, Kamis 22 Juni 2017, evaluasi serupa dilakukan terhadap Indosat Ooredoo dan Net1.

Dengan didampingi oleh tim Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Rudiantara memantau langsung kesiapan operator-operator tersebut dalam menghadapi arus mudik 2017. (ase)