Jelang Lebaran, Permintaan LPG Naik 8 Persen

Ramadan, Pertamina Tambah Stok LPG
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – PT Pertamina menyatakan, jelang Lebaran Idul Fitri, permintaan terhadap LPG seperti biasa relatif meningkat dibandingkan hari biasa. Wakil Presiden Domestik Gas Pertamina, Kusnendar menyebutkan, permintaan normal harian berkisar 19,700 metrik ton per hari.

Selama Januari hingga Juni, Kusnendar mengatakan, permintaan dapat naik turun lima persen. "Kalau di rata-rata sekitar delapan persen, atau jadi 21,335 MT, meningkat konsumsinya," kata Kusnendar di Hotel Kempinski pada Senin malam, 19 Juni 2017.

Saat ini, pihaknya masih memiliki stok yang belum didistribusikan sebanyak 6.000 MT per hari. Ia mengatakan, stok tersebut didistribusikan kalau ada lonjakan permintaan.

"Yang penting, sekarang ini informasikan ke kami, kalau ada harga tinggi, kami akan cek langsung. Enggak mungkin ada kekurangan stok seharusnya, karena kita kasih banyak," ujarnya.

Sementara itu, dipastikan pengawasan menjelang Lebaran tetap berlangsung ketat untuk meredam oknum pelaku oplosan. "Seperti, saya pernah sita sendiri, kita cek 100 tabung, 50 - 40 persen oplosan. Kuota masih pas habis Lebaran, biasanya permintaan kemudian turun," tuturnya.

Permintaan LPG bersubsidi tersebut terus mengalami kenaikkan. Berbeda dengan penjualan rata-rata bright gas maupun gas biru yang tidak bersubsidi. Permintaan yang non subsidi untuk tabung biru saat ini rata-rata 1.500 MT per hari.

"Rata-rata permintaan bright gas per hari masih jauh di bawah subsidi, rata-rata 420 MT per day, tahun lalu. Tetapi, ini jauh lebih baik dari tahun lalu, yang hanya 200-an MT per hari untuk semua jenis bright gas, kemasan 5,5 kg (kilogram) dan 12 kg," tuturnya.

Mayoritas pengguna bright gas masih berpusat di wilayah Jawa  yang berada di Marketing Operation Region (MOR) III seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Bahkan, 35 persen dari penggunaan nasional dipicu oleh permintaan MOR III.

"Ditargetkan ke depan penggunaan bright gas semakin luas. Sekarang, kebanyakan ada hijrah dari LPG subsidi. Dari pegawai negeri, Pemda (Pemerintah Daerah) juga kita memberikan penyuluhan merata. Ini perlu kerja keras," katanya. (asp)