Kebakaran Pabrik Kimia Chandra Asri Tak Sebarkan Racun
- VIVA.co.id/ Yandhi Deslatama.
VIVA.co.id – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, tengah melakukan investigasi penyebab kebakaran yang terjadi pada salah satu tungku, atau furnance pabrik di Cilegon, yang terjadi pada Sabtu sore, sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kami telah menerjunkan tim untuk mengetahui penyebab kebakaran, namun diduga terjadi kebocoran pada salah satu tungku," kata Corporate Social Responsibility Manager, Chandra Asri Petrochemical (CAP) Abraham Sinatrawan, seperti dikutip dari keterangannya, Minggu 11 Juni 2017.
Menurut Abraham, kebakaran tersebut bersifat minor, bukanlah keseluruhan pabrik, sehingga tidak sampai mengganggu kegiatan di unit lainnya. “Secara umum, operasional pabrik tetap berjalan seperti biasa,” ujarnya.
Abraham menjelaskan, kebakaran diketahui pukul 17.00 WIB oleh petugas patroli, serta langsung dipadamkan unit pemadam perusahaan, dan tidak membutuhkan waktu 10 sampai 15 jam, api sudah berhasil dipadamkan.
Terkait recovery (pemulihan) keseluruhan pabrik, Abraham mengatakan, masih menunggu hasil investigasi dari tim, sekaligus untuk mengetahui kerusakan yang terjadi. Namun, diperkirakan perbaikan tidak akan membutuhkan waktu yang lama.
Abraham juga menyampaikan kebakaran skala minor tersebut berhasil dipadamkan dalam waktu singkat dan cepat oleh tim pemadam internal pabrik CAP, serta tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, kebakaran tersebut juga tidak menimbulkan dampak yang berbahaya terhadap lingkungan, atau tidak menimbulkan asap beracun.
"Kami telah mengambil langkah cepat untuk mengatasi peristiwa tersebut dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, sejalan dengan komitmen perusahaan yang menempatkan keamanan dan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam operasional di pabrik," ujar dia.
Sebelumnya, Ledakan dan kebakaran yang terjadi di PT Chandra Asri Petrochemical, Cilegon, Banten, dikhawatirkan mengeluarkan zat maupun gas kimia beracun seperti mercury yang berbahaya bagi manusia.
Salah satu tokoh masyarakat yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Al-Khairiyah, Ali Mujahidin, pun menyoroti persoalan tersebut. Lengkapnya, baca tautan ini.