Begini Serunya DPR Pilih Bos Baru Otoritas Jasa Keuangan
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat memutuskan untuk memilih Wimboh Santoso sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2017-2022. Keputusan tersebut, diambil berdasarkan pemungutan suara yang dilakukan parlemen usai menggelar uji kelayakan dan kepatutan para calon DK OJK dalam beberapa hari terakhir.
Lantas, apa alasan parlemen menancapkan pilihannya kepada Wimboh ?
“Pengalaman beliau di bidang internasional diharapkan bisa mempererat hubungan antar-lembaga di KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan). Istilahnya sudah melengkapilah,” kata Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andreas Eddy Susetyo, saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jakarta, Jumat 9 Juni 2017.
Andreas memandang, kedua kandidat yang memperbutkan kursi pucuk OJK memang memiliki kredibilias yang mumpuni untuk duduk di lembaga yang sudah berdiri sejak 2011 itu. Dasar pemilihan yang dilakukan parlemen pun telah sesuai dengan karateristik maupun kelebihan calon di pasangan lain.
Misalnya, seperti Sigit Pramono yang perolehan suaranya kalah telak dari Wimboh Santoso. Parlemen masih menempatkan mantan Ketua Perhimpunan Bank Nasional itu sebagai calon Anggota DK OJK selanjutnya. Meskipun pada saat pemilihan akhir, Sigit justru gugur karena kembali mendapatkan suara minim.
“Kami betul-betul saring calon yang sudah dipilih Presiden dengan berbagai aspek. Tentu juga di sana ada aspek berdasarkan konsensus politik,” katanya.
Sebagai informasi, selain Wimboh, enam anggota OJK yang terpilih diantaranya adalah Riswinandi yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai Wakil Ketua DK OJK, Heru Kristiyana yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, kemudian Nurhaida yang sebelumya mencalonkan diri sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal.
Lalu, Hoesen yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya, Ahmad Hidayat yang sebelumya mencalonkan diri sebagai Ketua Dewan Audit, dan Tirta Segara yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
Adapun Nurhaida mendapatkan 54 suara, Tirta Segara mendapatkan 51 suara, Riswinandi mendapatkan 50 suara, Heru Kristiyana mendapatkan 39 suara, Hoesen mendapatkan 34 suara, dan Ahmad Hidayat mendapatkan 22 suara. Seluruh suara, dipungut dari 56 anggota seluruh fraksi yang hadir dalam proses pemungutan tersebut. (ren)