2-6-1989: 100.000 Massa Kepung Tentara di Tiananmen

Aksi protes Tiananmen 1989
Sumber :
  • Reuters/Ed Nachtrieb

VIVA.co.id – Hari ini, 28 tahun yang lalu menjadi aksi awal terjadinya kekerasan di Tiananmen. Sekitar 100.000 massa yang kecewa pada pemerintah China mengepung tentara di tengah lapangan Tiananmen. Dua hari berikutnya, atau pada 4 Juni 1989, aksi pembantaian yang dilakukan tentara pada para demonstran pecah di lapangan tersebut.

Sejak Mei 1989, nyaris setengah juta warga China, kebanyakan adalah mahasiswa muda terus berkumpul di pusat kota Beijing. Mereka melakukan unjuk rasa menuntut demokrasi yang lebih baik, juga menyerukan agar pemimpin Partai Komunis China mengundurkan diri karena dianggap terlalu represif.

Dikutip dari History.com, nyaris selama tiga pekan, setiap hari kelompok mahasiswa itu selalu berjaga, melakukan long march dan orasi. Sejumlah wartawan Barat terus merekam aksi mahasiswa di lapangan Tiananmen, dan melaporkannya melalui televisi serta koran kepada audiens mereka di Amerika dan Eropa.

Semakin hari pendukung aksi ini semakin banyak. Sejumlah tentara yang mencoba menghentikan aksi mahasiswa malah terdesak karena terus mendapatkan perlawanan. Tanggal 2 Juni 1989, ratusan ribu massa itu berhasil menekan tentara dan mengepung mereka di tengah lapangan Tiananmen.

Tak ada yang menduga, aksi mahasiswa berakhir tragis. Dua hari kemudian, pada 4 Juni 1989, dengan keji tentara melakukan serangan pada mahasiswa. Dari tengah kerumunan mereka mengamuk, menembaki dengan brutal kelompok mahasiswa.

Sebagian mahasiswa membalasnya dengan melemparkan batu dan membakar kendaraan militer. Situasi menjadi rusuh dan mengerikan.

Sejumlah wartawan Barat yang terus merekam aksi tersebut memperkirakan, ratusan bahkan mungkin ribuan mahasiswa tewas, dan sekitar 10.000 lainnya ditangkap.

Kasus tersebut merebut perhatian dunia. Banyak pemimpin negara menyesali dan marah atas terjadinya pembantaian tersebut. Sebagai respons atas kemarahannya, Amerika Serikat lalu menjatuhkan sanksi ekonomi pada negara komunis tersebut.