Dampak Peringkat Layak Investasi Terasa Tahun Depan
- REUTERS
VIVA.co.id – Bank Indonesia mengatakan, kenaikan peringkat RI menjadi layak investasi yang disematkan Standard and Poor’s beberapa waktu lalu akan meningkatkan geliat investasi asing di dalam negeri. Meski demikian, bank sentral memandang, dampak positif tersebut belum akan terasa dalam waktu dekat.
“FDI (Foreign Direct Investment) itu akan meningkat, terutama yang orientasinya ekspor dan mampu mengisi rantai industri yang selama ini belum kita miliki. Tetapi, itu masih enam sampai dengan satu tahun setengah dari sekarang,” kata Gubernur BI, Agus Martowardojo, Senin malam, 29 Mei 2017.
Mantan menteri keuangan itu menjelaskan, predikat layak investasi memang akan menguntungkan Indonesia, karena ada potensi arus modal asing yang membanjiri sendi-sendi perekonomian. Namun, sentimen positif tersebut tidak serta merta berdampak langsung kepada perekonomian dalam negeri.
Keputusan S&P menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi memang sempat membawa angin segar bagi sejumlah indikator perekonomian nasional. Indeks Harga Saham Gabungan pun sempat menembus level tertingginya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga menguat.
“Harus diakui, ada beberapa aset manajer utama yang mengalokasikan portofolio ke Indonesia jadi lebih besar. Itu akan membuat aset manajer meningkatkan portofolio ke Indonesia, baik itu dari AS atau Jepang. Jadi saya lihat, investment grade itu suatu penegasan,” katanya. (art)