Ini Rencana Aksi Pemerintah RI Tarik Investasi China

Bendera China berkibar di bangunan The Great Hall of the People, China
Sumber :
  • REUTERS/Jason Lee

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan memimpin rapat koordinasi tindak lanjut Konferensi Tingkat Tinggi Jalur Sutera dan Sabuk Maritim baru untuk kerja sama Internasional atau Belt and Road Forum. Hal ini untuk menindaklanjuti potensi investasi China yang cukup besar masuk ke Indonesia. 

Hadir dalam rapat tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Kepala BPKM Thomas Lembong, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan. 

Usai rakor, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, ada tiga wilayah yang akan menjadi sasaran investasi China diantaranya adalah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara. Kementerian disiapkan untuk menjalankan tanggung jawabnya sesuai dengan sektor masing-masing.

"Jadi tadi penugasan-penugasan kepada sektor yang diusulkan untuk per wilayah itu ada penanggungjawab sektornya. Dan itu nanti akan ditindaklanjuti dengan PIC-nya di tiap wilayah," kata Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin 29 Mei 2017. 

Ia mengatakan dari ketiga area yang ditawarkan ke China untuk berinvestasi, pihaknya akan lebih bertanggung jawab pada bidang teknis di kawasan industri. "Saya juga mengingatkan wilayah itu ada yang masuk program strategis nasional, jadi tentunya kita akan koordinasikan juga," kata dia.

Kendati demikian, untuk nilai investasi, Airlangga belum bisa menyebut nilai karena pembahasan masih dalam tahap awal. "Belum dibahas, ini masih sangat awal," jelas dia. 

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan melakukan dukungan melalui regulasi, perencanaan, dan koordinasi. "Enggak (ada investasi yang ditawarkan), kita support aja, yang lain mengembangkan," tutur dia.

Juga ditemui Usai rapat, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan mengatakan bahwa saat ini kerja sama akan dilakukan lebih banyak kepada pembangunan infrastruktur. 

"Ini belum di tahap perdagangan, lebih banyak ke pembangunan infrastrukturnya. Kalau Kementerian Perdagangan paling penyiapan kawasan ekonomi khusus aja, cuma itu saja," jelas Oke.

Seperti diberitakan sebelumnya, Luhut menjelaskan, bahwa pihak China akan melakukan investasi besar-besaran di tiga wilayah di Indonesia. China memiliki dana segar yang dapat diinvestasikan mencapai US$3 triliun. 

"China ini suka enggak suka duitnya banyak nih, ada US$3 triliun. Mereka kan mau jualan juga kalau bond (surat utang) kan satu persen (imbal hasilnya) tapi kalau investasi kan bisa tiga sampai empat persen," ujar dia.