Pengguna Bitcoin untuk Beli Properti Real Estate Makin Marak
- www.pixabay.com/MichaelWuensch
VIVA.co.id – Baru-baru ini sebuah rumah di Metro Vancouver, Kanada, menggemparkan dunia karena dijual belikan menggunakan bitcoin. Bitcoin adalah mata uang virtual.
Iklannya muncul di Craigslist Vancouver dan halaman real estate Hong Kong. Rumah ini dijual seharga 2.099 bitcoin (BTC) atau 5 juta dollar Kanada. Ternyata, rumah tersebut bukan hanya satu-satunya properti yang dapat dibeli dengan bitcoin.
Ada pula sebidang tanah seluas 2.000 meter persegi dijual di Manila Selatan, Filipina yang dijual dalam bitcoin dan iklan properti tersebut dimuat oleh agen Daniel Andrei Garcia di listing Lamudi. Di Thailand, dengan 755 BTC, Anda juga bisa mendapatkan sebuah villa mewah.
Tapi perdagangan dengan menggunakan bitcoin ini tidak bisa diterima dari organisasi teroris, negara yang mendapat sanksi, atau dari siapapun yang terlibat dengan tindak pelanggaran berat.
Direktur Pengelola Lamudi Indonesia Mart Polman mengatakan, masyarakat harus berhati-hati dalam melakukan transaksi perdagangan real estate. Hal yang terpenting menggunakan portal real estate online yang terpercaya dan transparan ketika akan membeli atau menjual properti. "Untuk pemilik rumah harus tetap berhati-hati dengan segala bentuk modus kejahatan sekalipun dengan menggunakan bitcoin," ujar Mart dalam keterangan tertulis kepada VIVA.co.id pada Rabu, 24 Mei 2017.
Financial Times melaporkan, bahwa 98 persen transaksi bitcoin baru-baru ini berasal dari Tiongkok. Memang, pembeli dari luar negeri menggunakan BTC dalam upaya untuk melewati batas luar negeri dari negara masing-masing. Misalnya, di Tiongkok para investor tidak dapat pergi keluar negeri dengan membawa uang lebih dari US$50 ribu. Dengan bitcoin, mereka dapat melakukan transaksi dalam satu klik saja.
"Selain itu, mungkin saja terjadi rumah yang hari ini ditawarkan seharga US$100 ribu dan bisa dibeli dalam bitcoin, beberapa bulan ke depan hanya dijual seharga ribuan bitcoin saja dalam beberapa bulan ke depan," ucapnya.
Sifat mata uang yang anonim membuat bitcoin tidak memungkinkan untuk pemeriksaan kredit. Bitcoin di sisi lain juga tidak memiliki asuransi, sehingga bila terjadi sesuatu yang buruk, pihak terkait tidak dapat mengklaim apa-apa. "Itulah alasan mengapa black market dan scam sering menggunakan bitcoin dalam setiap transaksinya," ujarnya menjelaskan.
Bitcoin kini sedang memasuki tahap pengukuhan sebagai mata uang. Jalan yang akan dilalui memang masih akan panjang dan berliku, namun seiring dengan banyaknya penjual yang menerima bitcoin, mata uang baru ini akan semakin banyak diserap dan mengubah cara dalam menjual atau membeli real estate.
Bitcoin muncul dilatari pada Maret 1637, saat terjadi economic bubble untuk pertama kalinya. Banyak analis pasar kemudian mencetuskan ide bitcoin. Ada pandangan bahwa dengan bitcoin bisa mengatasi economic bubble karena merupakan barang baru, bersifat rahasia, dan nilainya sesuai dengan barang apa yang diinginkan pembeli. (mus)