Premium Makin Ditinggalkan, Ini Buktinya
- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
VIVA.co.id – PT Pertamina menyatakan, konsumsi bahan bakar minyak jenis premium, atau RON 88 pada kuartal I 2017, menurun signifikan dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Hal ini, karena masyarakat sudah mulai beralih kepada energi yang lebih bersih.
Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan, pada kuartal I tahun ini penjualan premium turun 44,3 persen. Sebagian besar bergeser kepada BBM khusus jenis pertalite.
"Di kuartal I 2016 itu konsumsi proporsional premium masih 83 persen, di kuartal I tahun ini sudah turun jadi 44,3 persen," kata Iskandar di kantor pusat Pertamina, Rabu 24 Mei 2017.
Ia menjelaskan, pergeseran konsumen premium itu juga terlihat pada konsumsi BBM Khusus dengan RON 92, atau jenis pertamax. Yang mana, pada tahun lalu pertamax tumbuh 10,1 persen, sedangkan pada tahun ini tumbuh 16,7 persen.
"Jadi, perpindahan ke bahan bakar khusus ini terus terjadi. Harapan kita, customer akan memilih produksi yang kualitasnya terbaik," ujar dia.
Penjualan meningkat
Sementara itu, Iskandar juga menyatakan penjualan BBM pada kuartal I 2017, meningkat dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Peningkatan penjualan ini, karena perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik.
Iskandar menerangkan, penjualan BBM mencapai 15,85 juta kiloliter pada kuartal I 2017, atau naik sebesar lima persen dibanding tahun lalu, pada periode yang sama.
Tren peningkatan penjualan pada tahun ini lebih baik ketimbang pertumbuhan penjualan tahun-tahun sebelumnya. Ia pun optimis pada kuartal selanjutnya akan terus meningkat.
"Ini cukup baik dibanding pertumbuhan tahun lalu, dari 2015-2016, yang tumbuh sebesar empat persen. Sedangkan tahun sebelumnya, 2014-2015 itu justru minus empat persen," kata dia. (asp)