Jokowi: Bangsa Indonesia Lebih Banyak Omong daripada Bekerja
- ANTARA FOTO/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo kembali singgung kondisi terkini bangsa Indonesia. Di mana, ruang publik habis untuk hal-hal yang menurutnya sangat tidak ada gunanya, sehingga semua pihak diminta untuk kembali ke tujuan utama mendirikan bangsa dan negara.
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan dalam Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2016 di Istana Bogor, Jawa Barat.
Menurut Jokowi, tujuan utama mendirikan bangsa dan negara Indonesia adalah untuk menyejahterakan rakyat. Bukan justru saling bertikai, menghujat dan berdebat atas sesuatu yang tidak berguna.
"Kita banyak omong dibanding bekerja, banyak debat dibanding bekerja, banyak saling hujat dibanding bekerja, banyak demo-demo yang enggak bermanfaat dibanding bekerja," tegas Jokowi, Selasa 23 Mei 2017.
Untuk itu, Ia menginginkan semua pihak, untuk fokus pada tujuan awal mendirikan bangsa dan negara. Yakni ingin menciptakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Berdebat saling hujat, demo saling menyalahkan, saling menjelekkan, lupa kita semua untuk membangun negara ini, membangun negeri ini. Dan sekarang ini kesempatan emas itu ada di depan kita," jelas Jokowi.
Kesempatan emas itu yaitu di mana Indonesia sedang mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional dengan mendapat peringkat layak investasi (invesment grade), sehingga banyak investor dan kepala negara mulai melirik Indonesia.
Peluang ini menurut Jokowi, harus dimanfaatkan. Sebab, Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand hingga Vietnam.
"Saya mengajak bapak ibu semuanya, keluarlah dari pikiran negatif seperti itu, ajak kita semuanya untuk kembali pada pikiran-pikiran positif. Untuk maju bersama bekerja bersama bagi bangsa ini. Jangan sampai tabungan energi kita habis untuk hal yang tadi saya sampikan," ujar Jokowi.