Harga Pangan Ini Masih Belum Bisa Dikendalikan di Pasar
- ANTARA/Aldino Anatusa
VIVA.co.id – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada hari ini, Jumat 12 Mei 2017, melakukan inspeksi mendadak di Pasar Induk Keramat Jati, Jakarta Timur. Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan sejumlah harga pangan strategis terkendali jelang bulan Ramadan.
Lantas, bagaimana pergerakan Harga-harga komoditas strategis di Pasar Induk Keramat Jati?
Berdasarkan penelusuran VIVA.co.id di lokasi, harga komoditas bawang putih di Pasar Induk Keramat Jati masih berada di level Rp46 ribu per kilogram. Angka tersebut, menurun dibandingkan beberapa waktu yang lalu.
"Harga yang belum dikuasai itu Rp46 ribu per kilogram. Tadinya Rp50 ribu," kata salah seorang pedagang, Sitorus (41).
Ia mengaku memiliki alasan tersendiri menjual komoditas bawang putih di kisaran tersebut. Sitorus mengaku membeli bawang putih dari distributor, di kisaran Rp39-Rp40 ribu per kilogram. Keuntungan yang diambil, pun masih dianggap wajar.
"Sekarang juga stok lagi banyak. Kemarin, mahal stoknya sedikit. Kira-kira, kurang 30 persen. Makanya, dia melonjak," katanya.
Sementara pedagang lainnya, Sari (55) mengaku menjual minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan seharga Rp13 ribu per kilogram. Padahal, Kemendag sebelumnya telah mengatur Harga Eceran Tertinggi minyak goreng sebesar Rp11 ribu per liter.
"Harga minyak goreng aku jual Rp13 ribu. Kami beli Rp170 ribu per dirigen, isi 16 kilometer. Kalau ditimbun, kurang dan tidak pas," ujarnya.
Meskipun harga bawang putih dan minyak goreng belum stabil, namun harga beberapa komoditas lainnya masih relatif aman. Harga bawang merah berada di kisaran Rp26 ribu per kilogram, cabai merah di kisaran Rp20 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah sebesar Rp40 ribu per kilogram.