Alasan Kemenpar dan 'Google China' Perpanjang Kerja Sama
- REUTERS
VIVA.co.id – Kementerian Pariwisata melanjutkan kerja sama strategis dengan situs pencarian, Baidu, yang sudah terjalin sejak 2016.
Perpanjangan kerja sama dengan "Google-nya China" ini lantaran jumlah kunjungan wisatawan mancanegara asal negeri Tirai Besi itu tercatat sebanyak 1.452.971 orang di tahun lalu, atau meningkat 27,31 persen dibandingkan pada 2015 yang mencapai 1.141.330 orang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, tahun ini, pihaknya memanfaatkan dua platform tambahan, yaitu Baidu Maps dan Online Travel Platform (OTP) Qunar, untuk melengkapi produk Baidu lainnya seperti Baidu Search Engine, Display Ads dan Baidu Travel.
Produk-produk ini selama setahun lalu dinilai sangat efektif dalam mengedukasi masyarakat China tentang pariwisata Indonesia.
"Ada beberapa destinasi wisata unggulan yang diincar mereka seperti Bali, Lombok, Banyuwangi, Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang), Manado dan Labuan Bajo," kata dia, di Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.
Arief menuturkan, akses terhadap informasi terkait pariwisata Indonesia yang terpublikasi di berbagai perjalanan wisata maupun di Baidu Travel, menarik minat lebih dari 320 ribu pembaca dengan impresi di atas 1 juta.
"Pencarian kata kunci "Bali Island" meningkat sebesar 45 persen dan "Indo Travel" sebesar 11 persen. Ini yang mencari lewat Baidu Maps dan Qunar. Kami menargetkan 2 juta wisatawan China datang pada tahun ini serta 10 juta di tahun 2019," jelas Arief.