Miing Bagito: Narkoba Lebih Berbahaya dari Terorisme

Miing Bagito grup di BNN
Sumber :
  • Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar acara diskusi bersama kalangan artis, dengan tema "Komitmen Kita untuk Indonesia Sehat Bebas dari Penyalahgunaan Narkoba," di sebuah hotel kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Diskusi yang dimoderatori oleh mantan personel grup lawak Bagito, Dedi 'Miing' Gumelar itu, turut dihadiri pula oleh Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso, beserta sederetan artis dan musisi ternama seperti Sammy Simorangkir, Prilly Latuconsina, Pretty Asmara, dan lainnya.

Pada pembukaan acara, Miing mengatakan bahwa jika pada 1970an Indonesia hanya merupakan jalur perlintasan narkotika dari China ke Australia. Saat ini, nyatanya sudah banyak pabrik narkotika yang berada Indonesia dari hasil pengungkapan BNN. Kondisi ini yang dinilainya sebagai sebuah ancaman besar bagi generasi bangsa.

Miing bahkan mengatakan bagaimana narkoba menjadi satu dari tiga hal yang menjadi ancaman berbahaya bagi negara, selain korupsi dan terorisme.

"Ibarat negara ini pohon, maka ada tiga ancaman bagi pohon ini, yakni korupsi, terorisme, dan narkoba," kata Miing, Kamis 4 Mei 2017.

Namun, dibanding korupsi yang diibaratkan seperti mengambil buah dari ekonomi untuk kepentingan pribadi, dan terorisme diibaratkan untuk mengguncang ketenangan pohon itu, maka narkoba adalah yang paling berbahaya dari keduanya.

Sebab, narkoba ini yang dinilai Miing mampu menyerang langsung inti dari keberlanjutan sebuah bangsa, yang sasarannya adalah para generasi muda penerus bangsa tersebut.

"Jadi kalau narkoba itu ibaratnya adalah bahaya yang menyerang akar pohon itu, dan membuatnya seperti dipangkas, sehingga pohonnya akan tidak bisa berbuah atau bahkan mati," kata Miing.

"Maka, kalau narkoba sampai merajalela, pohon ini tidak akan pernah bisa berbuah. Begitu pun yang akan terjadi pada generasi bangsa ini," ujarnya.