Alasan Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 5,6 persen Tahun Depan

Bambang Brodjonegoro (kiri) dan Dirut MRT William P Sabandar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dok.Bappenas

VIVA.co.id – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah 2018, mematok angka pertumbuhan di rentang 5,4-6,1 persen dengan titik tengah 5,6 persen. Target tersebut, telah menimbang faktor eksternal yang mulai membaik dan memberikan sentimen positif bagi perekonomian negara berkembang.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, berdasarkan hasil pertemuan dengan para bendahara negara dan gubernur bank sentral tiap negara di Washington DC, Amerika Serikat, ekonomi dunia tahun depan akan jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Ini ditandai dengan perbaikan harga komoditas, kemudian mulai meningkatnya semangat untuk investasi," kata Bambang, saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu 26 April 2017.

Membaiknya kondisi perekonomian dunia tahun depan, menurut Bambang, tentu menjadi peluang bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia untuk memperbaiki kondisi perekonomian nasional. Dengan kata lain, masih ada harapan bagi Indonesia untuk meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Kendati demikian, mantan Menteri Keuangan itu menggaris bawahi, geliat ekonomi tahun depan akan tetap bergantung pada sektor penyumbang pertumbuhan. Salah satunya, adalah dengan merancang struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang lebih kredibel tahun depan

“Porsi investasi, memang mau tidak mau harus tumbuh di atas enam persen. Kalau kita mau pertumbuhan 5,6 persen. Dan, itu bisa fokus pada sektor riil, jasa, dan infrastruktur,” tegasnya. (asp)