Anak Muda Riau Semangat Garap Film Lokal

Acara Lembaga Sensor Film (LSF) di Pekanbaru, Riau.
Sumber :

VIVA.co.id – Indonesia memiliki kearifan lokal yang begitu kaya di masing-masing daerahnya. Budaya lokal itu pun jadi bahan menarik untuk diproyeksikan ke dalam sebuah film. Film, memang diketahui punya kekuatan untuk menyebarluaskan nilai-nilai penting dalam kehidupan dengan cara yang lebih menghibur dan mudah dipahami.

Setiap tahunnya, film-film yang dihasilkan masyarakat, terutama anak muda lokal, menjamur dan semakin berkembang ke arah yang positif. Provinsi Riau, salah satunya.

Dalam sebuah acara yang digelar Lembaga Sensor Film (LSF) tentang penyerapan budaya lokal untuk sensor mandiri di Pekanbaru, Riau, beberapa waktu lalu, sejumlah film produksi anak muda lokal diketahui mulai marak dibuat. Beberapa yang terbaru antara lain Benga, Mafia Agaknya Genk, dan Bakung yang semuanya digarap oleh mahasiswa.

"Dua, tiga tahun ini anak-anak muda  di sini (Riau) mulai buat film lokal, terutama anak-anak di kampus. Sekarang banyak anak-anak muda yang tertarik dengan cerita-cerita setempat," ujar Junaidi, Wakil Rektor I Universitas Lancang Kuning kepada VIVA.co.id di Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Bumi Melayu yang dikenal sebagai Negeri Lancang Kuning itu pun mulai serius merespons kreativitas anak muda lokal dalam urusan perfilman. Film-film besutan anak muda kreatif Riau itu biasanya ditampilkan di Gedung Teater Bandar Serai. Selain film, lokasi itu juga biasa menampilkan pertunjukkan lain yang mengangkat kearifan budaya lokal, seperti dalam bentuk teater.

Hal ini juga diamini oleh LSF sebagai sebuah perkembangan yang positif. LSF berharap, semakin banyak film yang mengangkat budaya lokal Riau dengan jangkauan penonton yang lebih luas.

"Riau sangat kokoh memegang teguh budaya atau kearifan lokal yang mengajarkan kita pada kebaikan," kata Nasrullah, Anggota LSF saat membuka acara tersebut.