RI Bakal Impor Gas Alam Cair dari ExxonMobil

Wapres Jusuf Kalla bersama Wapres AS Mike Pence
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence ke Indonesia kali ini, dinilai cukup memberikan penetrasi positif terhadap kerja sama ekonomi antarkedua negara. 11 nota kesepahaman, atau Memorandum of Understanding antara berbagai perusahaan di kedua negara pun ditandatangani. 

Komitmen tersebut tercatat senilai US$10 miliar, atau setara dengan Rp133,1 triliun, kurs 13.318 per dolar AS. 

Komitmen kerja sama itu dilakukan oleh Applied Materials dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Greenbolt Respurces dengan Jababeka Infrastructure, Halliburton dengan PT PLN, dan Honeywell dengan PT Dirgantara Indonesia. 

Kemudian, Lockeed Martin dengan Indonesia Air Fore (TNI AU), Nexgen dengan Ketua DPRD Samarinda, Powerphase dengan PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB).

Lalu, MoU perusahaan Indonesia dengan perusahaan AS yang ada di Indonesia, yaitu General Electric Power Indonesia dengan PT PLN, PT Ormat Geothermal dengan PT PLN. ExxonMobil dengan PT Pertamina dan  Pacific Infra Capital dengan PT PLN. 

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, penandatangan MoU ini menjadi tindak lanjut konsolidasi bilateral Indonesia-AS di bawah kepemimpianan Trump yang terkenal proteksionis. 

"AS bukan negara yang baru investasi di Indonesia, hampir semua old and guest itu kebanyakan dari mereka. Ini kelanjutan aja," ujarnya di Shangri-La pada Jumat, 21 April 2017.

Yang menarik dari penandatangan MoU ini menurut dia adalah adanya kesepakatan pertama kalinya Indonesia impor gas alam cair (LNG) dari Exxon. Hanya saja, implementasinya baru akan terjadi pada 2025, yang mana diperhitungkan pada 2019 produksi LNG dalam negeri sudah mengkhawatirkan. 

"Ini menarik beli LNG dari Exxon. Tetapi, kita tetap sesuaikan kebutuhan karena di samping itu kita tetap ekspor juga," 

Sehingga, hari ini ia menekankan bahwa acara penandatanganan ini untuk meningkatkan perdagangan ekonomi masing-masing negara melalui perjanjian investasi. (asp)