Kesetaraan Gender Menurut Dena Rachman
- VIVA.co.id/ Bobby Agung
VIVA.co.id – Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April, menjadi momentum atas perjuangan emansipasi wanita oleh pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini. Buah pemikirannya tertuang dalam buku "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Merayakan momen tersebut, artis yang juga mantan bintang cilik Dena Rachman memaknainya sebagai sebuah pergerakan. Di mana, pada titik itu, ada kesetaraan yang diperjuangkan.
"Hari Kartini kan hari lahir yang menandakan bahwa beliau adalah sosok pergerakan wanita, menuntut kesetaraan gender. Kalau diaplikasikan di dunia modern sekarang, semua manusia sama, tinggal bagaimana kita membawa diri," ujar Dena, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Tak heran, bila saat ini Kartini menjadi role model bagi hampir seluruh perempuan Indonesia. Dena lantas menuturkan pendapatnya.
"Hampir semua perempuan modern sekarang adalah Kartini. Mereka semua yang sudah punya anak pun, ada yang tetap berkarier," katanya.
Peluang kesetaraan gender ini, buat Dena mesti dimaksimalkan dengan baik. Ia berharap agar di masa yang akan datang, perempuan bisa lebih sadar dengan kemampuannya.
"Lebih berharap semua perempuan di Indonesia aware soal potensi yang sama. Kalau beberapa orang merasa tak bisa lakukan hal ini, jangan berpikir seperti itu karena kita semua sama dan punya potensi yang sama," tutur pemilik nama asli Renaldy ini.