18-04-1983: Bom Bunuh Diri Ledakkan Kedubes AS di Lebanon
- cbc.ca
VIVA.co.id – Hari ini 34 tahun silam. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut, Lebanon, menjadi sasaran bom bunuh diri. Insiden ledakan yang berasal dari bom mobil ini menewaskan 63 orang, termasuk pelaku pemboman dan 17 warga negara AS.
Mengutip situs History, serangan terorisme tersebut dilakukan sebagai protes dari kehadiran militer AS di Lebanon. Pada 1975, perang sipil berdarah meletus di Lebanon, di mana gerilyawan Muslim Palestina berperang melawan milisi Partai Phalangis Kristen yang merupakan komunitas Kristen Maronite bersama kelompok lainnya.
Perang ini melibatkan Suriah dan Israel, sehingga membuat PBB turun tangan. Sayang, intervensi PBB gagal menyelesaikan pertempuran antarfaksi itu.
Kemudian, pada 20 Agustus 1982, pasukan multinasional pimpinan Marinir AS mendarat di Beirut untuk mengawasi penarikan militan Palestina dari Lebanon.
Pada 10 September, Marinir AS akhirnya meninggalkan wilayah Lebanon, namun kembali lagi pada 29 September menyusul terjadinya pembantaian pengungsi Palestina oleh milisi Kristen.
Keesokan harinya, untuk pertama kalinya, seorang Marinir AS tewas dalam misi menjinakkan bom. Puncaknya, pada 18 April, Kedutaan AS di Beirut berhasil diluluhlantakkan oleh serangan teroris tersebut.
Kemudian, pada 23 Oktober, teroris asal Lebanon sukses menewaskan 241 personel militer AS yang berhasil melewati gerbang penjagaan dan melaju menggunakan truk berisi bahan peledak menuju markas Marinir AS di Beirut.
Akibat serangan mematikan itu, Presiden AS Ronald Reagan, pada 7 Februari 1984, mengumumkan akhir dari partisipasi AS dalam pasukan penjaga perdamaian dan pada 26 Februari, pasukan terakhir Marinir AS resmi meninggalkan ibu kota Lebanon itu. (hd)