OJK Diminta Perbanyak Warga yang 'Melek' Perbankan
- Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kehadiran Otoritas Jasa Keuangan dinilai sangat bermanfaat dalam menjaga stabilitas industri jasa keuangan. Akan tetapi OJK memiliki tantangan mendorong literasi keuangan di seluruh Indonesia.
"Selama lima tahun ini OJK sudah menjalankan fungsinya sebagai pengawas industri keuangan, dan relatif dapat menjaga industri keuangan tetap stabil di tengah kondisi ekonomi global yg bergejolak," ujar Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk, Winang Budoyo.
Diutarakan Winang, tantangan OJK ke depan adalah bagaimana mendorong lebih banyak orang Indonesia yang melek atau terlibat dalam industri keuangan. Untuk itu OJK harus lebih mengintensifkan edukasi, komunikasi serta sosialisasi.
"OJK harus Lebih sering melakukan komunikasi langsung dengan seluruh pemangku kepentingan," ucapnya.
Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Kelembagaan pada Grup Dukungan Dewan Komisioner OJK, Triyono, mengatakan, dalam lima tahun ini sudah banyak yang dilakukan OJK baik dari sisi regulasi, edukasi, sosialiasi dan pengawasan.
"Semuanya kami lakukan untuk mendukung sektor jasa keuangan berjalan lebih baik lagi dan bisa berkontribusi pada perekonomian Indonesia," ujar Triyono, seperti dikutip dari pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat 31 Maret 2017.
Menurutnya, dari sisi edukasi dan sosialiasasi OJK telah melakukan upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dengan mendorong perbankan ikut serta dalam program Laku Pandai. Dengan upaya meningkatkan literasi keuangan ke berbagai daerah diharapkan makin banyak orang yang bertransaksi melalui bank.
"Minimal menabung dulu agar bisa disiplin. Setelah itu transaksi perbankan lainnya seperti kredit," ujarnya.
OJK juga telah membentuk Satuan Tugas Waspada Investasi agar masyarakat tidak terjebak dalam penipuan investasi bodong. Triyono meminta kepada masyarakat tidak mudah tergiur tawaran bunga tinggi yang tidak masuk akal. (ren)