Fahd Pahdepie Sajikan Kisah Cinta Dewasa yang Tak Biasa

Fahd Pahdepie
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrotustianah

VIVA.co.id – "Angan memerhatikan wajah Pagi. Wajah itu, wajah yang pertama kali ia lihat belasan tahun lalu dan membuat matanya nyalang semalaman, wajah yang entah bagaimana diciptakan Tuhan dengan alis yang sempurna, hidung yang sempurna, bibir yang sempurna... Tak pernah bisa pergi dari inti memorinya selama ini,"

Secuil sinopsis dari kisah cinta Angan dan Pagi menjadi jamuan baru Fahd Pahdepie untuk para pembacanya. Angan Senja Senyum Pagi merupakan novel romantis terbaru dengan kisah cinta yang lebih dewasa dari pria asal Cianjur tersebut.

Karakter Angan dan Pagi dalam novel ini diceritakan berada di usia 30 tahunan. Angan adalah pria lajang jenius matematika yang bekerja di bidang keuangan, sementara Pagi adalah wanita dari dunia musik yang akan menikah untuk kedua kalinya. Kisah cinta mereka tentu berbeda dari para remaja belasan dan dua puluh tahunan.

Angan punya kelebihan sekaligus kekurangan, yakni tak bisa melupakan semua yang telah masuk ke inti memorinya. Ada kisah cinta tak tuntas dari masa lalu keduanya. Bagaimana para tokoh ini menegosiasikan segala kemungkinan untuk cinta mereka?

"Premis utama buku ini tentang keputusan, ingatan, dan kenangan bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita sekarang ini adalah bentuk dari serangkaian peristiwa dan keputusan yang diambil di masa lalu," tutur Fahd saat berkunjung ke kantor VIVA.co.id, Kamis, 30 Maret 2017.

Lewat buku ini, Fahd ingin menyajikan romansa yang berbeda dari biasanya. Meski diakuinya mengangkat kisah cinta yang lebih dewasa, namun Fahd tak ingin mengesampingkan kalangan pembaca muda lainnya.

"Secara pembaca, buku ini punya 2 layer, dewasa dan yang di bawahnya juga keambil. Namun bedanya (kisah cintanya) bukan yang kekinian, tapi 90-an, karena karakter yang diceritakan saat ini sudah berusia 30 tahunan. Ini tentang kisah cinta tak tertuntaskan, jadi masih banyak kisah SMA-nya di buku ini," terang pria yang juga dikenal sebagai pembicara publik itu.

Mengambil dua latar yang berbeda, matematika dan musik, untuk karakternya, rupanya jadi tantangan sendiri bagi Fahd. Dengan melakukan riset dari berbagai sumber, Fahd berupaya mempertemukan dunia hal yang sering disebut orang bertolak belakang itu. Namun baginya, musik dan matematika tentu punya hubungan.

"Musik tebentuk dari pola. Jika semua note dihamburkan kita enggak tahu bagaimana bunyinya," kata Fahd.

Menjanjikan kisah cinta yang tak biasa, novel terbaru Fahd Pahdepie ini rupanya berhasil menyedot perhatian calon pembaca. Di bawah Falcon Publishing, Angan Senja Senyum Pagi laris dipesan 4.000 eksemplar dan jadi nomor satu pre-order online bestseller. Kini, novel ini sudah bisa dibeli di berbagai toko buku yang ada dan juga masuk ke dalam jajaran buku-buku baru yang bestseller. Sudah baca novelnya? (hd)