Life, Film Sci-Fi dengan Sentuhan Horor yang Menegangkan

Film Life.
Sumber :
  • Twitter @LifeMovie

VIVA.co.id – Selama kurun waktu lima tahun belakangan, sejumlah penelitian untuk membuktikan adanya kehidupan lain di luar bumi terus dilakukan. Salah satu yang menarik banyak peneliti, tentu saja planet Mars.

Dalam penelitian terakhir yang dilakukan oleh NASA selama 40 tahun, atom oksigen kembali ditemukan di 'planet merah’ ini. Hal tersebut pun mengundang spekulasi tentang adanya kehidupan di Mars.

Nah, film terbaru arahan sutradara Daniel Espinosa berjudul Life mencoba mengeksplor kemungkinan tersebut.  Berbeda dengan film garapan sebelumnya, Safe House, di film bergenre sains fiksi ini Daniel menawarkan sensasi film thriller yang begitu mendebarkan.

Dari acara screening film yang dihadiri VIVA.co.id, Rabu, 22 Maret 2017, diketahui bahwa film berdurasi 110 menit ini bercerita tentang enam astronot yang bertugas untuk meneliti di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Tim astronot yang dipimpin oleh Kat (Olga Dihovichnaya) itu berusaha mencari tahu tentang kehidupan lain di luar bumi, khususnya di Mars.

Dalam perjalanannya, tim yang terdiri dari David Jordan (Jake Gylenhall), Miranda North (Rebeca Ferguson), Roy Adams (Ryan Reynolds), Sho Ken (Hiroyuki Sanada) dan Hugh Derry (Arion Bakare) tersebut berhasil menemukan sebuah mikroorganisme di daratan Mars.

Makhluk hidup berukuran mungil itu kemudian dibawa ke laboratorium di stasiun luar angkasa untuk diteliti lebih jauh. Hasilnya pun luar biasa, mikroorganisme yang disebut mempunyai mata dan otot ini berkembang dengan sangat signifikan dalam waktu yang cepat.

Makhluk yang diberi nama Calvin itu kemudian berinteraksi ketika mendapat kontak pertama yang dilakukan oleh Hugh. Semakin hari, Calvin tumbuh menjadi lebih besar.

Teror pun bermula ketika Calvin, tiba-tiba saja mencengkram tangan Hugh dengan sangat keras hingga lumpuh. Adams yang melihat hal itu, tidak bisa tinggal diam. Meski prosedur keamanan dan rekan-rekannya melarang masuk ke dalam laboratorium, Adams nekat untuk masuk dan menolong Hugh

Dia pun berhasil menyelamatkan Hugh. Namun sayang, justru nyawanya yang hilang di tangan Calvin.

Calvin pun menjadi kian besar setelah menghirup oksigen dan memakan darah dari jasad Adams. Seluruh tim yang tersisa pada akhirnya sepakat untuk memusnahkan makhluk yang awalnya merupakan sebuah bahan penelitian.

Ketegangan pun semakin meningkat, ketika Calvin berusaha untuk memangsa satu persatu dari tim astronot yang tersisa.

Meski hanya berlatar tempat pesawat ulang alik, visual dan latar musik musik film ini, seolah tak memberi penonton kesempatan untuk bernapas lega, lewat kengerian-kengerian yang disajikan.

Semakin, berusaha  dimusnahkan, Calvin justru kian memangsa tim astronot dan membuatnya semakin besar dan kuat. Kesempatan untuk memusnahkannya, akhirnya hanya berada pada dua astonot yang tersisa.

Hanya ada satu pilihan, membuangnya ke angkasa luas, atau Calvin mampu menembus atmosfer dan memangsa umat manusia lainnya. Lalu, mampukah dua astronot ini menaklukan Calvin dan membuangnya di belantara semesta luas?

Film garapan Skydance Media dan Sony Pictures Entertainment sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop Tanah Air mulai hari ini, Rabu, 22 Maret 2017.