IHSG BEI Diproyeksi Stabil Meski Suku Bunga The Fed Naik

IHSG
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Laju indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia hari ini diperkirakan akan stabil meskipun bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin. Sebab, hal tersebut telah masuk dalam perkiraan investor sejak jauh hari.

"Kenaikan 25 bps tersebut selain menjawab ekspektasi dan harapan pelaku pasar juga agar tidak terlalu menimbulkan shock di pasar akibat imbas kenaikan tersebut," ujar analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, Kamis 16 Maret 2017.

Menurutnya, The Fed tampaknya terlihat yakin akan perbaikan dan pemulihan ekonomi di AS terutama dari sisi pengeluaran konsumen dan ketenagakerjaan. Di tengah mencermati efektifitas dan realisasi atas kebijakan-kebijakan dari Presiden Donald Trump.

"Sepanjang tidak dispekulasikan dengan memanfaatkan sentimen yang ada maka seharusnya akan cenderung stabil di mana pelemahan yang terjadi beberapa hari terakhir dapat dieliminir," tutur Reza.

Dia percaya bahwa Pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan instansi terkait pemerintahan lainnya tentu sudah mengantisipasi kondisi ini. 

"Jangan terlalu lebay menganggap aliran dana asing akan hengkang hanya karena kenaikan FFR (Fed Fund Rate) 25 bps. Instrumen keuangan dalam negeri telah disiapkan dan diantisipasi untuk menghadapi kenaikan ini," ujarnya.

Reza berharap, semoga kenaikan suku bunga AS ini menjadi sentimen yang mengurangi ketidakpastian yang terjadi selama ini serta memberikan arah yang jelas bagi IHSG.

"Toh, bukannya kenaikan ini telah diantisipasi dan diharapkan sebelumnya. Dengan demikian, tidak perlu seolah-olah panik dengan melakukan aksi massive sell-off. This hike already anticipated," tuturnya. (ren)