Arcandra: Pakai BBG, Penumpang Bajaj Enggak Perlu Zikir
- Antara/ Andika Wahyu
VIVA.co.id – Masih kurang masifnya penggunaan bahan bakar gas atau BBG pada sejumlah kendaraan di Indonesia, salah satunya disebabkan kurangnya promosi serta penyebarluasan manfaat dari penggunaannya. Padahal, BBG berikan sejumlah manfaat bagi para pengguna kendaraan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menjelaskan salah satu keunggulan penggunaan BBG, khususnya bagi kendaraan atau angkutan umum adalah mesin kendaraan menjadi lebih dingin atau adem. Sehingga bisa lebih aman bagi penumpangnya.
"Tanya pengusaha bajaj, gimana rasanya bajaj yang pakai BBG. Gas itu kan less responsif, tapi itu sangat menguntungkan penumpang karena bajaj bisa lebih 'adem'. Maka mari menggunakan bajaj yang pakai gas karena penumpangnya juga jadi lebih adem, enggak perlu zikir banyak-banyak," kata Arcandra di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin 13 Maret 2017.
Selain itu, menurut Arcandra, dengan menggunakan BBG tentunya dapat mencegah angkutan umum untuk bertindak kebut-kebutan dalam mengangkut penumpang, hal itu juga mendukung transportasi yang ramah lingkungan.
Oleh karenanya, Arcandra pun kembali menekankan pentingnya promosi dan percontohan bagi penggunaan BBG tersebut, terutama oleh pihak-pihak Kementerian dan Lembaga dalam menerapkan kendaraan dinas atau operasionalnya dengan menggunakan BBG.
Selain itu, dalam upaya penerapannya, sejumlah Kementerian terkait harus bisa ikut berpartisipasi sesuai lingkup kerjanya, dalam upaya pemerintah mengonversi penggunaan BBM ke BBG tersebut.
"Kita harapkan semua Kementerian ikut berpartisipasi. Kemenhub kita harapkan buat regulasi kendaraan bermotor dengan BBG. Kemenaker bisa menyiapkan keselamatan tabung gas, dan Kemendagri misalnya, kita harapkan mewajibkan pemda menggunakan BBG pada kendaraan dinas dan angkutan umum, yang di kotanya sudah ada stasiun BBG," kata Arcandra.
"Karena ini adalah hari di mana kita mempromosikan mulai dari kendaraan umum dan instansi pemerintah, harus menggunakan BBG. Sehingga masyarakat juga sudah selayaknya mengonversikan diri jadi (menggunakan) BBG," ujarnya.