Saham Tambang dan Industri Bikin IHSG Merosot
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan atau IHSG akhir pekan ini ditutup terkoreksi di tengah gejolak ekonomi global saat ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 11,7 poin atau 0,22 persen ke level 5.390. Setelah bergerak di antara 5.369-5.415.
Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah melemah 20 poin dari level Rp13.373 ke posisi Rp13.393 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.366-13.406 per dolar AS.
Analis PT First Asia Capital, David N Sutyanto, mengatakan, IHSG akhir pekan ini bergerak bervariasi dalam rentang terbatas.
"Sentimen individual terkait antisipasi pembagian dividen sejumlah emiten BUMN yang dibayangi penguatan dolar AS," ujarnya di Jakarta, Jumat, 10 Maret 2017.
Selama transaksi hari ini, sebanyak 124 saham naik dan 182 saham turun. Sementara itu, sebanyak 94 saham tidak bergerak, dan 178 saham tidak terjadi transaksi.
Hari ini, investor bertransaksi Rp5,21 triliun, terdiri atas transaksi reguler Rp3,93 triliun, negosiasi Rp1,27 triliun, dan tunai Rp219 juta. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp238 miliar.
Sebanyak tujuh dari total 10 indeks sektoral melemah, dipimpin sektor tambang yang turun 2,15 persen dan aneka industri melemah 1,22 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 1,48 persen, Sementara itu, indeks Kospi di bursa Korea Selatan menguat 0,30 persen, dan Hang Seng di Hong Kong terapresiasi 0,29 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,42 persen, DAX di Jerman menguat 0,50 persen, dan CAC di Prancis terapresiasi 0,47 persen.