Harga Minyak Jatuh, Saham Wall Street Ikut Tergelincir
- Reuters
VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada perdagangan, Rabu 8 Maret 2017, di tengah anjloknya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah dunia jatuh 5,38 persen di bursa berjangka AS.
Dilansir CNBC, Kamis 9 Maret 2017, indeks Dow Jones tergelincir 70 poin atau 0,33 persen. Saham perusahaan minyak Chevron dan Caterpillar berkontribusi besar atas penurunan indeks.
Indeks S&P 500 ditutup lebih rendah 0,2 persen, saham energi berjatuhan lebih dari 2,5 persen, memimpin penurunan bursa. Sedangkan indeks Nasdaq stabil berada di zona hijau naik 0,06 persen.
Harga minyak mentah AS jatuh 5,38 persen ditutup di US$50,28 per barel setelah data dari Energy Information Administration menunjukkan stok minyak naik 8,2 juta barel minggu lalu.
"Laporan tersebut tentu saja memberi dampak negatif dalam jangka pendek. Jika Anda investor saham di AS, Anda tidak akan mau menaruh uang untuk bekerja di energi karena stok (minyak) sangat penting pada titik ini," kata seorang analist energi di Nasdaq, Tamar Essner.
Investor saat ini juga tengah mengolah data lapangan kerja AS. Menurut ADP dan Moody's, data lapangan kerja di sektor swasta naik 298 ribu pekerjaan bulan lalu di atas perkiraan Reuters yang memprediksi kenaikan hanya 190 ribu.
Kepala investasi strategis di Baird, Bruce Bittles, mengatakan data tersebut merupakan laporan yang sangat kuat, dan dapat berarti akan mendorong the Fed lebih agresif. Namun itu bisa berdampak negatif bagi saham.