Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Tersendat

Proyek Tol Semarang-Solo yang akan membentang sepanjang 49,54 kilometer sedang dalam pengerjaan, Selasa (26/4/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Pekerjaan proyek jalan tol Trans Jawa Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga terkendala cuaca buruk. Hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah tersebut menyebabkan pengerjaan konstruksi berjalan lambat.

Menurut Pimpinan Proyek PT Trans Marga Jawa Tengah, Indriono, hujan yang terjadi pada Februari hingga Maret cukup membuat pengerjaan tak banyak progres berarti. 

"Bulan Februari kemarin nyaris tidak ada progres signifikan. Sebab dari 28 hari, hanya ada enam hari tanpa hujan," kata Indriono, Rabu, 8 Maret 2017.
 
Hujan yang terus mengguyur, kata dia, banyak menyulitkan untuk pekerjaan tanah, seperti timbunan atau galian. Pihaknya pun hanya bisa mengandalkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Di mana pada Maret ini sudah memasuki musim pancaroba.

"Kalau kondisi tanah basah, tidak bisa dikerjakan. Harus nunggu kering. Kalau pengecoran, relatif tidak ada masalah," katanya.

Dia pun berharap, patokan BMKG itu bisa menjadi angin segar untuk percepatan pengerjaan tol bisa lebih baik dari bulan lalu. Apalagi, target tol Bawen-Salatiga akan bisa dioperasikan pada April mendatang.

"Jika hujan masih terjadi sampai akhir Maret, pengerjaan tanah tidak bisa dipercepat. Tapi, kami berupaya memenuhi target, yaitu harus sudah clear pertengahan April mendatang," tutur dia.

Tercatat, saat ini progres pengerjaan tol sudah mencapai 93,84 persen. Percepatan dilakukan dengan menambah jumlah pekerja dan alat berat sejak awal Februari 2017. Termasuk menambah jam kerja agar pengerjaan bisa lebih maksimal. 

"Saat ini yang belum tergarap, dari simpang susun Bawen hingga Jembatan Tuntang. Sementara itu, Jembatan Tuntang ke Salatiga, sudah jadi meski belum sempurna," ujarnya. (art)