Jokowi Bangga Pemerintahannya Bisa Tindak Illegal Fishing
- ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association resmi dibuka, Selasa 7 Maret 2017. Sejumah rumusan yang telah disepakati dalam beberapa pertemuan terakhir, akan diteken oleh beberapa negara anggota IORA.
Dalam beberapa tahun terakhir, 21 negara anggota IORA telah menyepakati sejumlah kerja sama penting strategis di berbagai bidang. Mulai dari sektor kemaritiman, risiko bencana alam di kawasan Samudera Hindia, sampai dengan teknologi dan hambatan ekonomi.
Presiden Joko Widodo, di depan sejumlah pemimpin negara anggota IORA menyatakan, selama dua tahun menjabat sebagai kepala negara telah berhasil mengimplementasikan perjanjian yang disepakati oleh para negara-negara anggota IORA. Terutama, di sektor kemaritiman.
“Sejak saya menjabat 2014, pemerintah saya menerapkan program penindakan tegas illegal fishing,” ujar Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo.
Selain keberhasilan penangkapan ikan ilegal untuk menjaga kedaulatan nasional, Pemerintah Indonesia pun telah melakukan berbagai langkah konkret dalam penanggulangan bencana yang berpotensi mengganggu kegiatan ekonomi di tiap wilayah.
Misalnya, dari keberhasilan meminimalisir adanya kebakaran lahan gambut yang selalu terjadi hampir tiap tahunnya. Namun, Jokowi memahami bahwa memang sejatinya persoalan lingkungan menjadi sesuatu hal yang mendesak. Budaya ini, katanya, harus diubah.
“Budaya lazim di banyak komunitas kita membakar sampah di lapangan terbuka, menciptakan polusi udara yang sangat buruk. Sampah plastik masuk ke lautan kita setiap tahun dalam jumlah yang dahsyat,” katanya. (one)