Harga Saham Delta Air, Snapchat, dan GM Anjlok
- Reuters
VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat berada di zona merah sepanjang hari perdagangan, Senin waktu New York, 6 Maret 2017. Pasar merespons negatif tidak adanya kemajuan agenda ekonomi Presiden AS, Donald Trump, dan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve pada pada minggu depan.
Harga-harga saham sejumlah maskapai penerbangan di bursa saham AS pun ikut anjlok. Termasuk, perusahaan besar AS lainnya.
Dilansir Channel News Asia, Selasa 7 Maret 2017, saham perusahaan Delta Air Lines anjlok 2,2 persen, setelah maskapai mengumumkan laporan keuangan lebih rendah dari ekspektasi, dan biaya lebih menggerus keuntungan pada kuartal ini. Sedangkan saham maskapai United Continental dan American Airlines masing-masing anjlok lebih dari tiga persen.
Perusahaan otomotif General Motors merosot 0,8 persen, setelah mengungkapkan akan mengambil anggaran belanja hingga US$4,5 miliar, karena pengeluaran biaya pensiun terkait dengan penjualan anak perusahaan Eropa ke perusahaan otomotif Prancis, PSA, senilai US$2,2 miliar.
Sedangkan induk perusahaan Snapchat, Snap, anjlok 12,1 persen, setelah penilaian hati-hati oleh analis Needham & Co. Merosot saham-saham tersebut membuat indeks Dow Jones tertekan 0,24 persen.
Sedangkan indeks S&P 500 turun 0,33 persen dan indeks Nasdaq merosot 0,37 persen. Kabar beredar di pasar didominasi oleh kontroversi tentang kebijakan Pemerintahan Trump menunda pemangkasan pajak dan langkah-langkah ekonomi lainnya.
"Investor mulai frustasi bahwa banyak berita-berita yang keluar dari pemerintah, tetapi tidak ada banyak tindakan. Tidak ada kemajuan," kata Jack Ablin, kepala kantor investasi di BMO Private Bank. (asp)