Harga Semen di Papua Masih Mahal

Buruh kasar di Indonesia sedang mengangkut semen di sebuah pelabuhan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Tado

VIVA.co.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara berkomitmen untuk mewujudkan harga semen satu harga di seluruh Indonesia.

Hal itu merespons pernyataan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu yang mengatakan, bahwa harga semen di Papua masih sangat tinggi jika dibandingkan harga semen di daerah.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, Jokowi menyebutkan harga satu sak semen di Papua bisa mencapai Rp800 ribu hingga Rp2,5 juta. Hal itu sangat mahal jika dibandingkan dengan harga semen di pulau jawa yang hanya Rp70 ribu per sak.

Deputi Bidang Pertambangan, Industri strategis, dan media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, selisih harga semen antara pulau Jawa dan Sumatera mulai semakin kecil. Hanya saja, harga semen Papua diakuinya sangat mahal yang akan menjadi tugas pemerintah ke depan.

"Semen belum bisa satu harga, namun selisih daerah per daerah semakin kecil. Untuk Sumatera bisa di swap karena dikirim langsung, tapi yang belum berhasil di Papua. Belum full, mudah-mudahan di 2017 ini bisa," ujar Fajar di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat 3 Maret 2017. 

Ke depannya, Kementerian BUMN akan mengupayakan Semen Satu Harga, sebagaimana pemerintah mengupayakan BBM Satu harga. Upaya itu diyakini bisa terealisasi dengan program tol laut hingga tol udara.

"Ini bisa semakin kecil, terutama dengan tol laut, sama dengan BBM yang sama di seluruh Indonesia. Tapi yang menyebabkan mahal di Papua tidak hanya laut tapi juga udara, mudah-mudahan, ini bisa dijangkau, dan tentunya infrastuktur pendukung pun musti disiapkan terlebih dahulu," tutur dia.