Cara Agar Tak Kecanduan Kartu Kredit

Ilustrasi belanja menggunakan kartu kredit.
Sumber :

VIVA.co.id – Berdasarkan data dari Nielsen (2016), Indonesia mendapatkan nilai 119 dalam consumer confidence index. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya tidak takut dan paling percaya diri dalam melakukan transaksi pembelanjaan. 

Namun, tanpa disadari, banyak orang terjerumus menjadi shopaholic di mana shopping menjadi sesuatu yang membuat mereka merasa lebih baik secara mood. Ditambah dengan masifnya iklan pemasaran yang mengedukasi konsumen untuk menjadi pembeli yang impulsif sehingga melahirkan pembeli yang shopaholic. 

"Masyarakat dunia telah berkembang menjadi masyarakat modern yang penuh dengan orang-orang ambisius dan berorientasi pada hasil, yang kerap kali menyebabkan seseorang merasa stres dan depresi saat ekspektasinya tidak  sesuai dengan kenyataan," ungkap Kasandra Putranto, psikolog klinis Indonesia, dalam keterangannya.

Ia menjelaskan, mereka sering kali menggunakan belanja sebagai pelampiasan dari masalah yang dihadapinya. Menurut Kasandra berdasarkan penelitian terkini juga membuktikan adanya kaitan yang erat antara perilaku belanja dengan kondisi emosional seseorang.

"Perilaku belanja terbentuk sebagai  kombinasi dari unsur genetis dan lingkungan keluarga yang telah memengaruhi kapasitas  daya pikir yang akan menentukan perilakunya.”

Adanya kartu kredit bagi seorang shopaholic kadang malah memperkeruh keadaan. Bagi mereka, kartu kredit merupakan uang tambahan yang dapat digunakan untuk berbelanja tanpa  pikir panjang. Pemahaman ini membuat penyesalan, terlebih di kala tagihan kartu kredit mereka membengkak. 

Menanggapi fenomena tersebut, Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking PermataBank, mengatakan, diperlukan edukasi akan fungsi dari kartu kredit, di mana kalau digunakan secara benar dapat mempermudah pembayaran, lebih dari itu, bisa memberikan banyak keuntungan. 

"Fasilitas kartu kredit bukanlah ‘uang tambahan’ yang dapat digunakan secara tidak bijak. Maka kami menginisiasi gerakan #Shopalogic yang bertujuan  untuk meningkatkan literasi keuangan seluruh keluarga Indonesia,” tutur dia. 

”Melalui #Shopalogic, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola pikir cerdas menggunakan logika saat berbelanja dengan menggunakan kartu kredit, sehingga pengalaman berbelanja bisa mendatangkan kepuasan dan bukan penyesalan. (one)