Perjuangan Chyntia Lamusu Asuh Buah Hati yang Lahir Prematur

Chyntia Lamusu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA.co.id – Perjuangan dan penantian selama delapan tahun pasangan Surya Saputra dan Chyntia Lamasu untuk dikaruniai anak akhirnya terkabul pada November 2016. Chyntia berhasil dikaruniai sepasang bayi kembar dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Artis berdarah Gorontalo ini mengisahkan, mau tidak mau dia harus melahirkan buah hatinya lebih awal. Bayi kembar itu lahir secara prematur pada usia 33 minggu. 

"Saya kecolongan, karena saya sudah memperhatikan dan kehamilan ini memang yang saya tunggu selama 8 tahun. Saya benar-benar memperhatikan dari makanan, olah raga, jadi ketika kena pre-eklamsi kaget juga," ungkap Chytia ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Februari 2017.

Dokter memutuskan untuk melahirkan kandungan Chyntia lebih cepat. Hingga akhirnya lahirlah bayi lelaki, yang diberi nama Atharva Bimasena Saputra, yang berarti anak lelaki perkasa dan bersifat adil. Serta anak perempuannya yang diberi nama Ataya Tatjana Aisyah Putri. Ataya lahir dengan berat 2,1 kilogram, sementara Bima lahir dengan berat 1,2 Kg. 

Tentunya ini adalah hal yang mengejutkan. Belum lagi saat sang buah hati mesti melalui masa-masa sulit di Neonatal Intensive Care Unit untuk mendapatkan perawatan intensif. 

Meski kondisinya masih lemah, namun nuraninya sebagai seorang perempuan membuat Chyntia memutuskan untuk menguatkan diri melihat kondisi sang buah hati. 

"Saya berkomitmen masuk enggak boleh nangis dan begitu lihat anak begitu senang. Begitu lihat Bima runtuh pertahanan saya dan nangis beberapa menit dan saya langsung sadar kalau saya lemah, siapa yang memberikan kekuatan anak saya," kata dia.

Belum lagi perjuangannya memberikan ASI. Dia yang sejak awal berkomitmen memberikan ASI eksklusif terus berusaha agar bisa memberikan ASI untuk sang buah hatinya. Bahkan ia bertekad tidak ingin pulang ke rumah hingga bisa mengeluarkan ASI.  

"Selanjutnya, pengalaman suka duka memerah ASI untuk diantarkan. Saya sempat naik ojek hujan-hujan, karena saya tahu ASI saya sangat berguna untuk anak," kata dia.

Akhirnya, setelah dua minggu Tatjana bisa dipulangkan ke rumah. Sedangkan Bima mesti menunggu hingga satu bulan. Perjuangannya sebagai seorang ibu pun tak sia-sia. Kini usia anaknya telah mencapai tiga bulan. Dan berat badannya pun perlahan naik. Kini Tatjana memiliki berat 5,2 kilogram, sementara Bima 4,09 kilogram

"Kalau dibilang perasaannya, itu kayak main roller coaster, itu luar biasa ujiannya," kata Chyntia. (ase)