Kadin: Raja Salman Tertarik Mengimpor Sejumlah Produk RI
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id – Raja Salman bin Abdul Azis al-Saud dari Arab Saudi, dijadwalkan akan melawat di Indonesia pada 1-9 Maret mendatang. Kunjungannya menjadi sorotan banyak pihak, termasuk para pengusaha.
Apalagi, Raja Salman mengikutsertakan 10 para menteri Arab Saudi dan 25 pangeran. Raja Salman diharapkan membawa dana investasi hingga US$25 miliar, atau Rp334 triliun.
Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Handito Joewono menilai, kedatangan Raja Salman dapat berdampak positif bagi neraca perdagangan dalam negeri. Sebab, ada kemungkinan Raja Salman tertarik mengimpor sejumlah produk Indonesia yang tidak ada di negara asalnya.
"Selama ini, ekspor perdagangan Indonesia ke Arab Saudi belum optimal. Dengan pemerintah Arab Saudi datang ke sini, akan dapat memicu kesepakatan dagang baru," ujar Handito kepada VIVA.co.id pada Senin 27 Februari 2017.
Jika nilai impor Arab Saudi terhadap produk Indonesia meningkat, produktivitas ekspor dalam negeri akan terkerek naik, dan akan berdampak positif terhadap pelaku usaha. Ia berharap, akan adanya negosiasi business to business (B to B) dalam kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
Ia mengungkapkan, sempat ada percakapan dengan para pelaku usaha Arab Saudi. Hasilnya, para pelaku usaha Arab Saudi dikatakannya sedang ingin menjajaki perdagangan sektor pengolahan non-migas, di luar portofolio dagang sektor perminyakan.
"Kalau dikembangkan sendiri di Arab Saudi tidak mudah, karena terkait bahan baku dan tenaga kerja. Sehingga, paling memungkinkan dikembangkan di luar Arab Saudi, dan salah satu yang paling potensial dilihatnya Indonesia. Apalagi, Indonesia sebagai negara penduduk Muslim terbesar," ujarnya. (asp)