Menko Luhut Pastikan Pekerja Tiongkok Bakal Dikurangi
- VIVAnews/ Aceng Mukaram
VIVA.co.id – Pemerintah masih terus melakukan pengembangan terhadap kawasan industri Morowali di Sulawesi Tengah, guna mencapai target investasi di sana. Namun, dalam proses pembangunan konstruksi di Morowali itu, sejumlah pihak mempertanyakan mengenai banyaknya tenaga kerja asal Tiongkok yang bekerja di kawasan industri tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, pun mengakui hal itu. Namun, dia menjelaskan penggunaan tenaga kerja Tiongkok tersebut merupakan upaya dari para investor, yang berasal dari Tiongkok, agar pembangunan konstruksi di kawasan industri itu bisa cepat rampung.
"Mereka (investor) janji, setelah konstruksi selesai dalam lima tahun, maka secara bertahap dalam lima tahun ke depan juga akan menurun jumlah orang Tiongkoknya," kata Luhut di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa 14 Februari 2017.
Luhut memastikan, upaya pengurangan tenaga kerja konstruksi asal Tiongkok itu akan direalisasikan oleh para investor. Karena mereka juga tengah menyediakan berbagai upaya, seperti pelatihan, agar masyarakat sekitar bisa lebih diberdayakan di kawasan industri tersebut.
Sebab, selama ini masyarakat di sekitar kawasan industri tersebut biasanya memang hanya memberdayakan diri mereka secara mandiri, dengan memiliki usaha indekos bagi para pekerja di kawasan industri itu.
"Mereka (investor) melakukan efisiensi dengan mendidik pegawai-pegawai kita di sana. Lalu bikin kerja sama dengan (Kementerian) Perindustrian (untuk membangun) politeknik, supaya bisa merekrut lebih banyak orang Indonesia untuk menggantikan mereka," kata Luhut.
Ia juga mengatakan pemberdayaan warga setempat membutuhkan waktu. Pemerintah akan mengawal setiap industri semacam ini, dan membantu investor menyelesaikan masalah mereka sehingga kegiatan investasi berjalan dengan baik.