Lima Pengusaha Korea Setia Impor Produk RI, ini Penyebabnya

Cecep Herawan, Kuasa Usaha Ad Interim dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul memberi penghargaan Primaduta Award 2017 kepada sejumlah pengusaha Korea Selatan.
Sumber :
  • KBRI Seoul.

VIVA.co.id – Lima di antara ribuan pengusaha Korea Selatan yang melakukan bisnis dengan Indonesia mendapat penghargaan Primaduta Award dari Pemerintah RI melalui perwakilan diplomatiknya di Ibu Kota Seoul. Mereka dianggap konsisten mengimpor berbagai produk dari Indonesia dalam jumlah dan nilai yang signifikan pada tahun 2016 lalu.

“Dengan kelebihan yang dimiliki masing-masing negara, kerja sama Indonesia-Korea di bidang ekonomi saling melengkapi satu sama lain," ujar Cecep Herawan, Kuasa Usaha Ad Interim dari Kedutaan Besar Republik Indonesia, seperti yang disiarkan KBRI Seoul hari ini.

Penganugerahan Primaduta Award di Seoul kali ini diberikan kepada lima perusahaan importir Korea Selatan. Turut hadir Lee Dong-bok, perwakilan Korea International Trade Association, serta para wakil dari 31 perusahaan Korsel.

Pemenang dari kategori manufaktur adalah Heesung Catalyst Corporation, ITC Co., Ltd, dan CK Global Co., Ltd. Sementara para pemenang dari kategori UKM adalah Poongsan Maru Co., Ltd. dan Ami Trading. 

“Indonesia memiliki pasar, SDM dan material yang berlimpah. Indonesia akan maju pesat dan senantiasa menjadi mitra dagang yang penting  bagi Korea," kata Moon Jeong Sang, Presiden  ITC Corporation mewakili penerima award lainnya.

Pertumbuhan Fantastis

Para juri di Jakarta mencatat angka pertumbuhan impor produk Indonesia yang fantastis dari para pemenang Primaduta Award kali ini. Heesung Catalyst Corporation misalnya, mengimpor ceramic substrate dengan pertumbuhan impor sebesar 72 persen. ITC Co., Ltd mengimpor produk kertas tissue dengan pertumbuhan impor 250 persen. Sementara Ami Trading adalah importir produk makanan dengan pertumbuhan impor sebesar 30 persen.

Menjadi pemenang Primaduta Award tidaklah mudah. Seorang importir harus bersaing secara ketat dengan ribuan pesaing senegaranya dalam menghadapi seleksi yang didasarkan atas berbagai kriteria penting. Selain menilai besarnya nilai dan kinerja impor dalam lima tahun terakhir, tim juri juga akan menyoroti jenis produk yang diimpor, serta kontribusi nilai tambah produk tersebut bagi para pelaku usaha di Indonesia.

Melalui ajang penganugerahan ini, diharapkan para importir asal Korsel paham bahwa  Pemerintah Indonesia tidak pernah menutup mata atas kinerja mereka. Diharapkan para penerima award akan menyebarkan citra positif Indonesia kepada pelaku usaha Korsel lainnya, sehingga akan meningkatkan reputasi Indonesia di Korsel. 
"Kita juga berharap mereka terus meningkatkan impornya," kata Atdag RI,  Aksamil Khair

Berdasarkan data, pada tahun 2016 tercatat angka perdagangan antara Indonesia-Korea sebesar US$14,88 miliar, dengan surplus perdagangan bagi Indonesia senilai US$1,67 miliar. Nilai surplus tersebut naik 71,54 persen dari 2015. (ren)