Astra Bantah Akuisisi Bank Permata oleh Mayapada Grup
- Istimewa
VIVA.co.id – Kabar burung akuisisi saham PT Bank Permata Tbk oleh Chairman Grup Mayapada, Dato Sri Tahir, dibantah oleh Manajemen PT Astra International Tbk. Dengan tegas Astra membantah isu tersebut dan tetap akan mempertahankan asetnya.
"Kami mengetahui info ini dari media dan kami sudah cek di internal, ternyata tidak ada isu tersebut. Sekali lagi mohon maaf kami hanya bisa berkomentar seperti itu," kata Head of Public Relations PT Astra International, Yulian Warman, melalui pesan singkatnya, Senin, 13 Februari 2017.
Sebagai informasi, per Oktober 2016, sebanyak 44,56 persen saham Bank Permata dipegang oleh Astra dan porsi yang sama juga dipegang oleh Standard Chartered Bank yang berbasis di London. Sementara itu, publik memegang 10,88 persen sisanya.
Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 17 Januari 2017 lalu, langkah Dato Sri Tahir yang telah membeli sejumlah saham Bank Permata lewat pasar sejak November 2016, disebut manajemen Bank Mayapada sebagai domain individu.
Beredar kabar, Tahir tak hanya membeli langsung saham Bank Permata dari pasar modal, melalui entitas perantara, Tahir telah menawarkan pembicaraan dengan pemilik 44,56 persen saham Bank Permata, yaitu Standard Chartered (Stanchart). Namun, hingga kini belum ada keterangan apapun dari Stanchart mengenai hal tersebut.
Tahir menyebut, harga saham Bank Permata saat ini hanya bernilai 0,6 kali price to book value (PBV). Harga ini sangat murah, mengingat Bank Permata punya potensi besar.
Seandainya Stanchart bersedia melepas saham Bank Permata, Tahir berkeinginan untuk meleburnya dengan PT Bank Mayapada International Tbk. (one)