Lebih 9.000 e-Warong Siap Salurkan Bantuan Pangan Nontunai

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berfoto dengan para penerima manfaat bantuan pangan nontunai di Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 12 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Kementerian Sosial menggenjot pendirian warung gotong-royong elektronik, atau e-Warong untuk memaksimalkan penyaluran bantuan pangan nontunai (BPNT) bagi keluarga penerima manfaat, atau PKM tahun ini. Hingga saat ini, sebanyak 9.783 e-Warong di 45 kota dan enam kabupaten seluruh Indonesia sudah siap beroperasi.

Selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 11-12 Februari 2017, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengecek dan menemui secara langsung para penerima bantuan di dua daerah di Jatim, yakni di Kabupaten Lamongan dan Kota Surabaya. Dia ingin memastikan para penerima manfaat sudah mengantongi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

KKS adalah kartu yang diberikan Kementerian Sosial kepada penerima manfaat sebagai alat untuk mengambil bantuan bahan kebutuhan pokok di e-Warong. Setiap kartu memiliki sandi atau PIN yang hanya diketahui penerima manfaat. KKS juga berfungsi sebagai ATM. Karena itu, setiap penerima manfaat secara otomatis memiliki rekening tabungan bank milik pemerintah yang digandeng Kemensos.

Dengan KKS itulah penerima manfaat mengambil bantuan pangan nontunainya ke e-Warong daerah masing-masing. “Ibu-ibu, coba mana buku tabungannya ditunjukkan. Kalau sudah memegang buku tabungan, artinya juga harus dipakai untuk menabung,” kata Khofifah di hadapan ribuan penerima manfaat di Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu kemarin, 12 Februari 2017.

Sementara ini, sebanyak 1,4 juta keluarga penerima manfaat masuk dalam program BPNT di seluruh Indonesia. Progam sudah berjalan di 11 kota. Beberapa di antaranya, sudah menyediakan elpiji bersubsidi tiga kilogram, selain beras, gula. Khusus untuk Surabaya, bantuan disalurkan dua bulan langsung, Januari dan Februari. “Karena nontunai, penerima manfaat kapan saja bisa ke e-Warong mengambil bantuan,” ujar Khofifah.

Di Jawa Timur, total anggaran bantuan yang diterima dari Kemensos tahun ini sebesar Rp6 triliun, lebih besar dari tahun sebelumnya Rp4,9 miliar. Untuk penyalurannya, sebanyak 2.493 e-Warong disiapkan. Penerima manfaat juga bisa menukarkan atau mengambil bantuannya melalui agen milik Bulog, Rumah Pangan Kita, atau RPK.

Direktur Pengembangan Bisnis Bulog, Imam Subowo menegaskan, stok beras untuk BPNT masih tersedia hingga April 2017. Karena itu, dia berharap, agar penerima manfaat tidak risau, karena khawatir tidak kebagian. “Berasnya sudah kemasan lima kiloan. Kalau gula dikemas satu kiloan,” ujarnya kepada wartawan usai acara. (asp)