Cara Cerdas Sikapi Mahalnya Cabai ala Wali Kota Semarang

Wali Kota Semarang bersama Muspida menanam cabai di Desa Gilisari, Semarang.
Sumber :

VIVA.co.id – Kota Semarang, Jawa Tengah, mempunyai cara cukup cerdas dalam menyikapi fenomena mahalnya harga cabai yang kini banyak dikeluhkan masyarakat. Cara itu dengan menggalakkan konsep urban farming, atau pemindahan pertanian konvensional di wilayah perkotaan.

Inovasi urban farming sendiri untuk mendorong ketersediaan pangan warga di wilayah perkotaan dengan pertanian mandiri. Inisiatif urban farming kali pertama diperkenalkan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. 

Pola urban farming sendiri, kini sudah gencar dilakukan di Kota berjuluk lumpia itu. Pemkot Semarang kini terus melibatkan ibu-ibu Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam melakukan budidaya sayuran organik dan sayuran hidroponik di kampung-kampung perkotaan. 

Melalui konsep kampung tematik, para ibu-ibu ini, juga melakukan pelatihan, serta gerakan tanam cabai massal di tiap-tiap kelurahan di seluruh Kota Semarang.

Wali Kota Hendrar mengaku konsep urban farming menjadi salah satu solusi pemanfaatan lahan pekarangan yang kian hari makin sedikit. Dengan inovasi ini, maka lahan seluas apapun dengan kondisi apapun dapat diolah menjadi lahan yang produktif. 

Selain melakukan penghijauan, lanjut dia, warga secara mandiri dapat mengonsumsi sayuran yang ditanamnya sendiri. Sehingga, pengeluaran belanja rumah tangga bisa ditekan, karena tidak perlu lagi membeli cabai rawit, tomat, dan sayuran.

"Masyarakat secara cepat dapat menggunakan pekarangannya masing-masing sebagai lahan pertanian perkotaan. Tahun ini ada 16 kelurahan yang menjadi percontohan urban farming," jelasnya, Jumat, 10 Februari 2017.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana mengaku, inisiatif urban farming, selain menjadi solusi nasional terkait harga pangan juga dapat menunjang ekonomi keluarga. 

"Ini dapat menjadi solusi, di saat harga sayur seperti cabai melambung tinggi. Kita sudah buktikan dan cara ini efektif," katanya.

Program urban farming sendiri, kata Tia, juga sebagai dukungan program 'Gerakan Tanam Cabai di Seluruh Kelurahan' yang diluncurkan pada 25 Januari 2017 lalu.

"Kita akan dampingi terus menerus, agar warga mampu menyiapkan media tanam dan tempat, pemilihan bibit unggul sayuran, cara menanam, dan merawat, serta mengembangbiakkan menjadi beberapa tanaman," ujar dia. (asp)