Tol Trans Jawa Bakal Tekan Biaya Perbaikan Pantura
- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA.co.id – Semakin banyaknya kerusakan pada sejumlah ruas jalan strategis nasional yang berada di sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa, mengakibatkan anggaran untuk upaya perbaikannya terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan dalam rentang waktu antara 2015-2017, alokasi anggaran perbaikan jalur Pantura mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membenarkan hal tersebut. Menurutnya, jalan Pantura rusak karena begitu masifnya kendaraan-kendaraan bermuatan berat melewati jalan itu. Sementara jalan tol Trans Jawa belum terintegrasi dan efektif untuk digunakan.
"Nanti misalnya tol Trans-Jawa itu sudah beroperasi semua, maka dengan sendirinya anggaran perbaikan Pantura akan dikurangi," kata Basuki di kantornya, Jakarta, Selasa 7 Februari 2017.
Seperti diketahui, pada 2015, anggaran perbaikan jalur Pantura dari Banten hingga Jawa Timur dengan total ruas kerusakan sepanjang 1.342,92 kilometer, mencapai nilai Rp1,33 triliun. Namun, pada 2016, pertambahan kerusakan jalur pantura yang mencapai panjang 1.488,62 kilometer, anggarannya justru dikurangi hingga menjadi Rp499,5 miliar.
Baru kemudian pada 2017 ini, Ditjen Bina Marga mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,085 triliun, untuk penanganan jalur pantura yang rusak sepanjang 1.533,5 kilometer, dari Banten hingga Jawa Timur.
Dengan kondisi tersebut, Kementerian PUPR berharap keberadaan jalan tol Trans Jawa dengan panjang lebih dari 1.000 kilometer itu, akan mampu menekan alokasi anggaran perbaikan jalan-jalan strategis nasional di sepanjang jalur Pantura tersebut.
Sementara itu, total pagu anggaran perbaikan seluruh jalan-jalan strategis nasional tahun 2017 ini tercatat sebesar Rp19,677 triliun, atau sekitar 47,4 persen dari seluruh anggaran yang dimiliki oleh Ditjen Bina Marga.