Boven Digoel, Film Pertama Garapan Sineas Papua
- VIVA.co.id/Bobby Agung
VIVA.co.id – Daerah timur Indonesia sana, tepatnya Papua, sering kali dipandang sebagai wilayah yang kurang produktif dalam menghasilkan sejumlah karya seni khususnya film. Namun lewat sinema terbaru berjudul Boven Digoel, anggapan tersebut segera ditepis.
Berisikan 90 persen penggarap yang berasal dari Papua, termasuk PH, sutradara FX Purnomo, dan hampir seluruh pemerannya, Boven Digoel menceritakan kisah nyata John Manansang, dokter yang bertugas di salah satu puskesmas daerah Tanah Merah, Boven Digoel. Dengan kondisi alam yang liar dan primitif, John mesti bertindak profesional atas pekerjaannya.
Lebih dari sekadar profesional, John menaruh sisi humanis yang tinggi atas predikat dokter yang melekat pada dirinya. Hal tersebut diuji saat ia harus melakukan operasi sesar pada pasiennya, yang mana peralatan di puskesmas sangat minim.
Dapat dicerminkan lewat film ini, bahwa kisah nyata John Manansang yang juga berperan sebagai produser dalam Boven Digoel tidaklah mudah. Mengingat paradigma masyarakat tentang profesi dokter yang mewah, namun di sisi lain John sempat merasakan perjuangannya menangani pasien di daerah tertinggal.
"Film ini diangkat dari buku saya berjudul Papua: Sebuah Fakta dan Tragedi Anak Bangsa. Waktu itu pihak penggarap melihat secuil kisah dalam buku yang melakukan operasi sesar dengan pisau silet, sehingga diangkatlah bagian itu," ujar John, di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 6 Februari 2017.
John sendiri mengungkapkan bahwa ia beserta awak penggarap film punya misi yang terselip dalam Boven Digoel. Mereka ingin agar ketertinggalan Papua, baik dari segi teknologi sampai kesehatan, dapat diatasi dengan peningkatan infrastruktur.
"Misinya ingin agar pemerintah sadar dan mampu membangun percepatan pembangunan di Papua. Selain itu juga supaya ingin membangkitkan industri film asli sini," tuturnya.
Sejumlah aktor beken turut mengisi peran dalam Boven Digoel, seperti Christine Hakim, Joshua Matulessy, serta mereka yang asli dari Papua seperti penyanyi beken Edo Kondologit, finalis Putri Indonesia 2014 Maria Fransisca, Runner Up Miss Indonesia 2014, serta masih banyak lagi. Film ini bakal tayang serentak di tanah air pada 9 Februari 2017 mendatang.