Menhub Ingin Tol Laut Konsisten Berjalan di Maluku

Ilustrasi tol laut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji

VIVA.co.id – Program Tol Laut yang dicanangkan Presiden Jokowi diharapkan dapat menyelesaikan persoalan ketimpangan antar wilayah, sehingga semua pihak perlu konsisten dalam menerapkannya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan dengan menjalankan program secara konsisten kita bisa melihat secara khusus wilayah mana yang perlu dibenahi, sehingga ini bisa berjalan lebih baik.

“Dengan adanya Tol Laut kita menjadi tahu apa yang terjadi di negara kita khususnya di wilayah Indonesia Bagian Timur,” kata Menhub dalam keterangan resminya, pada Minggu 5 Februari 2017.

Menhub yang datang ke Ambon dalam rangka peninjauan perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 yang di gelar pada 9 Februari 2017 nanti, juga direncanakan melakukan penyerahan 16 unit bus perintis oleh Presiden Jokowi yang akan di operasikan oleh perum Damri.

Budi mengungkapkan, bersamaan dengan momentum tersebut, Kementerian Perhubungan juga akan memberikan bantuan langsung untuk mendukung sektor transportasi dan peningkatan sumber daya manusia di Provinsi Maluku.

Pihaknya, lanjut Budi, bekerja sama dengan Universitas Pattimura Ambon akan menyelenggarakan pendidikan vokasi bagi 1.000 orang pemuda Maluku agar mendapatkan pendidikan untuk memenuhi syarat menjadi pelaut.

"Untuk mendapatkan buku pelaut itu mereka harus kita sekolahkan. Kita sediakan alokasi 1.000 orang dimana sebanyak 500 orang akan dididik di PIP Makasar dan 500 orang lainnya di BP2IP Barombong," ujar Budi.

Lebih lanjut, dalam mendukung transportasi laut di Wilayah Timur Indonesia Kementerian Perhubungan juga akan memberikan bantuan berupa kapal penyeberangan dan pemberian life jacket.

“Kita akan melakukan penyerahan dua kapal penyeberangan kepada Pemda Maluku yaitu KMP. Lelemuku untuk Lintas Saumlaki-Adaut-Letwurung dan KMP. Tanjung Sole untuk Lintas Namlea-Waisala,” jelas Budi.

Kapal tersebut akan dioperasikan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Kita ingin apa yang dikelola ini benar-benar terjadi. tidak mangkrak, melayani masyarakat, dan kinerjanya dapat memberikan keuntungan, tegas Budi.

Menhub berharap kapal dengan berat 500 gross ton tersebut dapat melayani angkutan penyeberangan perintis lintas Saumlaki-Letwurung dan Namlea-Waisala dengan baik dengan memaksimalkan kapasitas sebanyak 148 orang per trip dan pelayanan operasi sebanyak 88 trip per tahun dengan kecepatan operasi 10 knot.

“Saya berharap kedua kapal tersebut dapat memberikan nilai manfaat bagi masyarakat di Provinsi Maluku, dan semua bantuan ini nantinya akan diserahkan Presiden dalam HPN 2017 nanti,” tegas Budi.