Penggunaan Plastik yang Salah Dapat Memicu Kanker

Ilustrasi plastik pembungkus makanan
Sumber :
  • Pixabay/DWilliams

VIVA.co.id – Belakangan ini di media sosial beredar kabar soal penggunaan bahan plastik yang ikut dimasak pada beberapa jenis makanan mampu memicu kanker. Misalnya saja lontong yang dibungkus plastik, atau beberapa jenis kue yang menyertakan plastik sebagai pembungkusnya yang ikut melalui proses masak.

Memasak makanan dengan sekaligus bersama pembungkusnya, ternyata menimbulkan bahaya pada kesehatan. Faktanya, makanan tersebut dapat memicu ragam masalah kesehatan berbahaya seperti kanker dan mandul.

Larangan merebus makanan bersama pembungkus plastik, faktanya memang menimbulkan bahaya pada kesehatan. Plastik makanan dibuat hanya sebagai pembungkus makanan yang berfungsi untuk melindungi dari debu dan kotoran.

"Salah kalau ada yang merebus plastiknya juga. Plastik pembungkus makanan itu enggak boleh direbus karena bahan pembuatannya bukan untuk yang aman dikonsumsi," ujar ahli gizi, Dr. Marudut, MPS, kepada VIVA.co.id.

Marudut menjelaskan, memang ada beberapa plastik yang dibuat aman untuk membungkus makanan. Namun, tidak membenarkan bagi masyarakat memasak makanan disertai pembungkus tersebut.

Di samping itu, beberapa bahan pembuat plastik memang tergolong tidak aman untuk dipakai membungkus makanan. Sebab, kandungan dari pembuatannya itu dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada tubuh.

"Kandungan plastik polychlorinated biphenyl, bisa diserap saat makanan dibungkus panas-panas atau bahkan direbus bersamaan. Ia sebabkan ketidakseimbangan hormon, lalu metabolisme menjadi tidak normal dan akhirnya tumbuh sel kanker," ujarnya.

Bahkan, kandungan tetraklorodibenzo p dioksin merupakan senyawa karsinogenik paling pertama, yang jika diserap dalam jumlah banyak, mengakibatkan sel kanker tumbuh dan berkembang. Tidak hanya kanker, sebab kandungan lain yang berbahaya pada plastik dan diserap oleh makanan, dapat menimbulkan kemandulan.

"Kandungan lain yang mengganggu hormon, tentu membuat kerusakan pada tubuh. Hormon menentukan kesuburan seseorang, kalau terganggu, bisa saja mandul," tuturnya.