Bos Starbucks Bakal Rekrut 10 Ribu Pengungsi
- theweek
VIVA.co.id – Bos Starbucks Corp Howard Schultz mengatakan perusahaannya berencana mempekerjakan 10 ribu pengungsi selama lima tahun ke depan di 75 negara. Pengumuman itu dilakukan dua hari, setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melarang pengungsi dari beberapa negara datang ke AS.
Dilansir dari Reuters, Senin 30 Januari 2017, Trump pada Jumat lalu, mengeluarkan kebijakan resmi pelarangan datangnya pengungsi ke Amerika Serikat, dari Suriah dan enam negara lainnya yang mayoritas warganya Muslim. Pelarangan itu dilakukan atas dasar berisiko menimbulkan konflik dan serangan teroris di AS.
Schultz dalam surat resminya mengatakan kepada karyawan bahwa perusahaan akan membantu para pekerjanya yang terkena dampak dari kebijakan tersebut.
Seperti diketahui, Schultz melalui banyak kebijakannya membuat Starbucks menjadi sorotan di AS. Dia mengeluarkan kebijakan melarang pelanggannya membawa senjata ke area toko, dan melarang pengunjungnya berbicara mengenai rasisme.
Selain soal pengungsi, dia juga menegaskan, kepada karyawannya yang terkena dampak dari dihapuskannya Obamacare, bisa tetap mendapatkan perawatan kesehatannya melalui asuransi perusahaan.
Schultz juga menegaskan, komitmen perusahaan untuk meningkatkan perdagangan di Meksiko. Salah satu topik yang juga menjadi pusat perhatian Trump. (asp)