Banjir Donasi Petinggi Teknologi Lawan Aturan Imigran Trump

Gelombang Aksi Protes Terpilihnya Presiden AS Donald Trump
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Kelly

VIVA.co.id – Perusahaan teknologi dunia memprotes keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal larangan imigran dari tujuh negara muslim masuk ke AS. Selama pekan lalu, para petinggi perusahaan teknologi sudah menyuarakan protes atas keputusan kontroversial tersebut. 

Protes tak hanya disampaikan dalam pernyataan resmi, tokoh perusahaan dan komunitas teknologi kini ramai-ramai memberikan donasi kepada American Civil Liberties Union (ACLU). Mereka berdonasi untuk mendukung ACLU melawan keputusan Trump tersebut.

Sementara itu, perusahaan teknologi lainnya menawarkan bantuan hukum cuma-cuma untuk karyawan mereka yang terdampak larangan masuk ke AS tersebut. 

Dikutip dari Tech Crunch, Senin 30 Januari 2017, investor Twitter Chris Sacca merupakan pionir untuk memulai tren donasi kepada ACLU dalam melawan peraturan yang dikeluarkan Trump tersebut. Tak tanggung-tanggung, Sacca mengeluarkan donasi US$150 ribu kepada ACLU. 

Gerakan donasi ini kemudian diikuti oleh sejumlah petinggi dan komunitas perusahaan teknologi di antaranya Chief Executive Officer (CEO) Stripe, Patrick Collison dengan donasi US$50 ribu; pendiri Nest, Tony Fadell (US$25 ribu); mitra Union Square Venture yang diwakili Fred Wilson, Joanne Wilson, Amy Batchelor, dan Brad Feld (US$20 ribu). 

Selanjutnya, mitra USV ALbert Wenger bersama CEO Ziggeo, Susan Danzinger (US$10 ribu); mitra Homebrew Venture, Hunter Walk dan Satya Patel (US$25 ribu). Ada juga CEO Intercom, Eoghan McCabe yang mendonasikan US$50 ribu; CEO Slack, Stewart Butterfield (US$10 ribu); salah satu pendiri Xamarin, Nat Friedman (US$50 ribu); perwakilan Sequoia Capital, Mike Vernal (US$50 ribu); dan mitra Charles River Ventures, Izhar Armony (US$50 ribu). 

Perlawanan yang dilakukan ACLU atas keputusan Presiden Trump itu dan keputusan hakim federal yang mengabulkan tinggal sementara imigran di AS, setidaknya akan memberikan harapan baru bagi imigran yang telah mendarat di AS dan tetap bisa tinggal di negeri Paman Sam itu.