Jam Kiamat Makin Mengkhawatirkan
- Reuters/Jim Bourg
VIVA.co.id – Ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists telah menetapkan waktu Jam Kiamat terbaru. Perubahan waktu Jam Kiamat teranyar ini merupakan yang paling mengkhawatirkan sejak jam tersebut dikeluarkan pada 1953.
Waktu terbaru Jam Kiamat saat ini yakni 2,5 menit menuju tengah malam. Artinya kondisi dunia saat ini dalam kacamata ilmuwan, makin mengkhawatirkan. Waktu 2,5 menit itu 30 menit lebih maju dibanding waktu Jam Kiamat pada 2015 lalu. Dua tahun lalu, waktu Jam Kiamat ditetapkan tiga menit sebelum tengah malam.
Dikutip dari Reuters, Jumat 27 Januari 2017, pengumuman waktu Jam Kiamat baru itu dilakukan dalam konferensi pers di National Press Club, Washington DC, kemarin.
Istilah Jam Kiamat ini menggunakan penggambaran kiamat dengan ditandai tengah malam, serta idiom ledakan nuklir yang diwakili dengan perhitungan mundur ke angka nol. Tujuan Jam Kiamat ini adalah menyampaikan ancaman nyata terhadap kemanusiaan yang bakal terjadi di Bumi.
Ilmuwan memutuskan Jam Kiamat makin mengerikan, sebab ada beberapa hal yang mengancam Bumi. Di antaranya ancaman nyata persaingan senjata nuklir, perubahan iklim dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
"Jam Kiamat lebih dekat ke tengah malam daripada yang pernah dirasakan hampir semua orang di ruangan ini," ujar kepala kelompok ilmuwan tersebut, Lawrence Krauss.
Dia menjelaskan, Jam Kiamat terbaru ini menimbang langkah Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dituding kerap menjadi biang ancaman di berbagai belahan dunia. Tim ilmuwan menunjukkan, upaya AS dan Rusia untuk memodernisasi senjata atom, perselisihan kedua negara dalam konflik Suriah dan Ukrania, langkah Trump yang menyarankan Korea Selatan dan Jepang menggabungkan senjata nuklir mereka untuk menghadapi uji nuklir Korea Utara, mendorong tim ilmuwan mengubah Jam Kiamat.
Langkah Trump tersebut juga menimbulkan kekhawatiran masa depan perjanjian nuklir multilateral dengan Iran.
Ilmuwan juga khawatir dengan langkah China yang membantu Pakistan dalam senjata nuklir serta ekspansi senjata nuklir India dan Pakistan.
Selanjutnya dari perkembangan penanganan perubahan iklim terkini makin mengkhawatirkan. Ilmuwan melihat komitmen rendah dari negara di dunia untuk mengurangi emisi karbon dioksida, mendorong kekhawatiran timbulnya bencana di masa depan.
Prospek mitigasi perubahan iklim malah mendapat tantangan dengan kebijakan pemerintahan Trump yang mengesampingkan isu lingkungan tersebut.
Sebagai informasi, Bulletin of the Atomic Scientists merupakan kelompok yang melahirkan istilah Jam Kiamat. Kelompok ini didirikan pada 1945 oleh ilmuwan Universitas Chicago, Amerika Serikat, yang membantu mengembangkan senjata atom pertama dalam Proyek Manhattan. Nama tim ilmuwan universitas itu berubah menjadi Bulletin of the Atomic Scientists dan pada 1947 menciptakan Jam Kiamat. (one)