AS Mundur dari TPP Jadi Peluang Untungkan RI
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Mundurnya Amerika Serikat dari pakta perdagangan bebas Trans Pasific Partnership di era kepemimpinan Presiden Donald Trump, dianggap menjadi salah satu momentum bagi Indonesia, untuk menggenjot kinerja ekspor ke depan.
Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menilai, meskipun AS memutuskan untuk keluar dari blok perdagangan tersebut, bukan berarti AS akan menutup diri dengan perjanjian perdagangan bilateral dengan negara lain, tak terkecuali dengan Indonesia.
“Ekspor terbesar AS ke Asia Pasifik dibandingkan Eropa. Masa, dia ingin memusuhi kita? Tidak realistis,” ungkap Faisal, saat ditemui di Jakarta, Senin 23 Januari 2017.
Menurut Faisal, Indonesia tidak perlu khawatir dengan sikap proteksionisme Trump. Selain karena produk ekspor dalam negeri yang belum bisa bersaing dengan AS, negeri Paman Sam itu masih membutuhkan beberapa barang ekspor nasional.
“AS ini kampiun perdagangan bebas. Dia (Trump) berpijak ke bumi kok. Dia tidak akan menistai dan ciderai konstituennya,” katanya.
Hal senada, turut diungkapkan Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bobby Rafinus Hamzah. Menurut dia, kesempatan Indonesia masih terbuka lebar, untuk meningkatkan sejumlah barang ekspor ke negeri adi daya tersebut.
“Ada peluang, kalau kita pandai memanfaatkan untuk bisa meningkatkan ekspor kita,” ujarnya.
Menurut Bobby, rencana Trump yang ingin menggenjot produksi dalam negeri, dengan membangun infrastruktur tentu membutuhkan komponen bahan pembangunan dalam jumlah besar. Namun, hal ini akan tetap dilihat dalam beberapa bulan ke depan.
“Ini bisa membuka peluang, karena ada dimensi lain dari pembangunan infrastruktur. Peluang dari produk kita misalnya, aspal dan bahan-bahan lainnya,” tuturnya. (asp)