Faisal Basri: Jokowi Gagal Atasi Ketimpangan RI
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo dianggap telah gagal dalam mengatasi ketimpangan yang terjadi antara kaum kelas atas dan kelas bawah di berbagai wilayah Indonesia. Sampai saat ini, terbukti bahwa disparitas masih terus terjadi.
“Ketimpangan turun, tetapi berdasarkan pengeluaran. Iya membaik, tetapi itu pengeluaran,” ungkap Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin 23 Januari 2017.
Faisal menjelaskan, distribusi 20 persen pengeluaran kaum menengah ke atas memang turun. Sementara itu, di sisi lain, 40 persen pengeluaran kaum kelas menengah menanjak. Namun, sampai saat ini, pengeluaran kaum menengah ke bawah pun belum membaik.
Bahkan, berdasarkan laporan Bank Dunia, satu persen penduduk terkaya di Indonesia masih menguasai 49,3 persen kekayaan yang ada di dalam negeri. Faisal menyebut, hanya 30 kepala keluarga saja yang menguasai kekayaan-kekayaan tersebut.
“Jadi, ini kegagalan mengangkat yang paling bawah,” tegasnya.
Ironisnya, lanjut Faisal, hampir dua pertiga kaum menengah ke atas yang mendapatkan kekayaannya, justru tidak diraih dengan jerih payah, melainkan karena kedekatan dengan sang penguasa.
Presiden, ditegaskan dia, telah gagal mengatasi ketimpangan di Indonesia. “Pengusaha-pengusaha itu menyemut dalam kekuasaan, seperti Donald Trump (Presiden Amerika Serikat). Jokowi gagal melawan kronisme,” ujarnya. (asp)