Terungkap, Hal Tersembunyi dari Matahari
- www.space.com/NASA/SDO
VIVA.co.id – Astronom National Radio Astronomy Observatory Amerika Serikat, mengungkapkan, ada yang tersembunyi di dalam Matahari. Dari foto bintik Matahari yang direkam, astronom menemukan ada perbedaan suhu pada lapisan atmosfer Matahari, atau disebut kromosfer.
Dikutip dari Science Alert, Kamis 19 Januari 2017, perbedaan suhu tersebut diketahui, setelah tim astronom menganalisis gambar gelombang panjang radio bintik Matahari. Pada bintik Matahari menunjukkan, tingkat suhu kromosfer yang diperkirakan tergantung seberapa dalam bintik tersebut.
Dalam pengamatan tim peneliti menganalisis gambar baru permukaan Matahari yang diambil oleh teleskop Atacama Large Millimetre/submillimetre Array (ALMA) di Chili.
Astronom National Radio Astronomy Observatory, Tim Bastian mengatakan, untuk memahami penuh Matahari, maka diperlukan studi seluruh spektrum elektromagnetik pusat Tata Surya tersebut.
"Termasuk, dengan mempelajari bagian milimeter dan sub milimeter yang telah diamati ALMA," ujarnya.
Telekop ALMA biasanya dimanfaatkan untuk mendeteksi gelombang radio dari galaksi yang jauh, tetapi teleskop itu juga dirancang untuk mengamati Matahari tanpa membuat peralatan tersebut rusak. Hal itu berarti, teleskop ALMA bisa mendeteksi dan mengambil panjang gelombang radio yang tidak bisa dilakukan teleskop lain di Bumi.
Dalam analisisnya, astronom mengamati dua panjang gelombang bintik Matahari dengan ukuran 1,25 milimeter dan tiga milimeter. Dari gambar 1,25 milimeter menunjukkan, lapisan kromosfer lebih dalam dibanding dalam gambar panjang gelombang tiga milimeter.
Dari dua gambar bagian kromosfer tersebut, Astronom mengatakan, tingkat rinci permukaan Matahari yang selama ini belum pernah dilihat sebelumnya.
Tim astronom berharap, teleskop ALMA akan membantu menemukan dengan persis kenapa dua tingkat kromosfer tersebut punya perbedaan suhu. Selain itu, teleskop tersebut diandalkan tim astronom tersebut untuk mengungkap apakah perbedaan suhu itu memengaruhi pembentukan bintik Matahari. Sejauh ini, ilmuwan belum bisa memahami dengan penuh kelahiran bintik Matahari.
"Memahami panas dan dinamika kromosfer Matahari adalah kunci area riset yang akan dipecahkan di masa depan dengan menggunakan ALMA," jelas Badan Antariksa Eropa dalam rilisnya. (asp)